Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Mandar dalam Sehelai Tenun

Kompas.com - 19/04/2014, 07:21 WIB
GEMERETAK lontaran selongsong dari bambu berpeluru benang memecah keriuhan ombak pesisir pantai barat Sulawesi. Hilir mudik ke kanan-kiri selongsong itulah mengantarkan jalinan benang yang terikat menjadi sebuah kain tenun khas Mandar.

Para perempuan Kampung Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, secara turun-temurun melestarikan budaya warisan nenek moyangnya ini.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Balok Penahan Tubuh
Di saat para lelaki melaut mengais rezeki dengan mencari ikan sebagai nelayan, perempuan-perempuan pun tak tinggal diam. Di bawah kolong rumah panggung, mereka asyik menenun kain. Dengan alat tradisional dari kayu yang bertopang pada tubuh inilah, mereka berkarya. Kain tenun itu kemudian dijual keliling oleh anak-anak perempuan mereka hingga ke pasar.

Motif kotak-kotak dan corak tumpal khas yang dahulu kala hanya dalam warna tertentu, seperti merah, hitam, biru, dan hijau, kini sudah berkembang menjadi warna-warni, seiring permintaan pasar. Gempuran benang sintetis impor yang menguasai pasar kini berpengaruh pada penggunaan bahan baku. Sutra alam yang merupakan kekayaan negeri yang dahulu kala mereka gunakan tak mampu lagi terbeli. (Rony Ariyanto Nugroho)

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Kain Tenun Mandar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com