Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frans Lebu Raya: Komodo Beri Berkah Rakyat NTT

Kompas.com - 16/05/2014, 12:59 WIB
LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Gubernur dan mantan gubernur hadir di ajang Wonderful Adventure Indonesia Asia Pacific Hash 2014 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (11/5/2014) sore. Yang satu Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Satunya lagi mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Bibit merupakan salah seorang peserta hash atau hasher, sedangkan Frans Lebu Raya membuka acara tersebut.

Keduanya terlihat sangat akrab di Pantai Pede. Mereka sama-sama optimis bahwa acara Asia Pacific Hash 2014 akan membawa berkah atau keuntungan bagi pariwisata NTT. Bibit mengatakan para hasher ini ibarat para 'marketer' yang akan mempromosikan keindahan Indonesia ke negara masing-masing. "Bayangkan, para peserta ini dayang ke Bali dan Labuan Bajo. Saat kembali ke negaranya, pasti mereka akan cerita bagaimana Indonesia yang indah dan Indonesia yang aman," kata mantan Pangkostrad ini.

Bibit menuturkan, acara hash di Bali diikuti 2.000 orang. Karena keterbatasan jumlah penerbangan ke Labuan Bajo, maka peserta hash yang datang ke kota di ujung barat Flores sekitar 500 orang.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Bibit Waluyo, peserta Asia Pacific Hash 2014 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (11/5/2014).
Pada tahun 2016, lanjut mantan Pangdam Jaya ini, Indonesia (Bali) kembali menjadi tuan rumah para hasher. "Semoga peluang ini bisa lebih mengenalkan keindahan NTT ke seluruh dunia. Jadi tidak hanya Bali, mereka juga akan datang ke NTT sehingga ekonomi berkembang. Hasher ini memang tua-tua tapi berduit. Mereka datang jauh-jauh ke Indonesia, capek-capek naik gunung. Semoga persiapan dua tahun soal infrastruktur dan destinasi wisata bisa disiapkan. Kawan-kawan sepakat menjadi 'marketer' dan memasarkan pariwisata NTT ke Asia Pasifik," papar Bibit.

Gubernur NTT sangat antusias menerima para hasher yang datang ke Labuan Bajo. Frans memaparkan bahwa Provinsi NTT dengan penduduk 5,3 juta jiwa memiliki 1.192 pulau serta 3 pulau besar yakni Flores, Timor, dan Sumba.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo saat menjamu para peserta Asia Pasific Hash 2014 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (11/5/2014) malam.
Tak lupa Frans mengajak para peserta hash untuk melihat langsung komodo di habitat aslinya di Pulau Komodo atau Pulau Rinca. "Komodo itu binatang. Walaupun mukanya garang, hatinya baik karena komodo memberi berkah kepada rakyat NTT, khususnya Manggarai Barat. Komodo hanya ada di NTT, tak ada di tempat lain di dunia. Di akhirat pun juga tak ada," seloroh Frans yang disambut tepuk tangan para hasher dalam acara jamuan santap malam di Hotel Laprima, Labuan Bajo, Minggu malam.

Mendapat laporan bahwa Mei 2016 Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asia Pacific Hash, Gubernur NTT menyambutnya dengan senang hati. "Saya tunggu kalian di sini. Kalau ada 5.000 hasher datang ke Bali, yang datang ke NTT 2.500 lah," katanya.

Gubernur NTT berencana mempersiapkan Danau Kelimutu bagi para hasher pada tahun 2016. Selain persiapan lokasi, masalah transportasi udara juga menjadi fokus untuk segera dijawab sehingga kendala penerbangan yang selama ini terjadi bisa diatasi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Peserta Wonderful Adventure Indonesia Asia Pasific Hash 2014 di Pantai Pede, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (11/5/2014).
"Kalau ada kekurangan, bilang ke bupati dan gubernur, jangan ke orang lain. Tapi kalau ada kesan indah, positif, bilang ke negaramu bahwa NTT indah," katanya.

Gubernur NTT melanjutkan, dulu NTT itu diplesetkan menjadi 'Nasib Tidak Tentu' atau 'Nanti Tuhan Tolong'. "Tapi malam ini NTT itu adalah 'New Territory Tourism'," tambah Frans Lebu Raya dan para hasher menyambutnya dengan tepuk tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com