Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Warisan Kuliner Nusantara di Makassar

Kompas.com - 25/05/2014, 09:36 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Fort Rotterdam atau tempat yang dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang, Sabtu (24/5/2014) sejak pagi ramai pengunjung. Sebabnya, Makassar menjadi kota kedua diselenggarakan Festival Jajanan Bango (FJB) 2014 setelah Jakarta menuai sukses 3 Mei lalu.

"Kali ini gilirannya Makassar. Alasan kami memilih kota ini ialah Makassar merupakan kota yang tak hanya terkenal dengan wisata alam dan sejarahnya tetapi juga  destinasi wisata kuliner dengan ciri khasnya menjadikan kota ini memiliki cita rasa kuliner yang cukup kaya," ujar Nuning Wahyuningsih selaku Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk.

Masih sama dengan FJB 2014 terdahulu di Jakarta, sebelum memasuki area kuliner, pengunjung harus melewati "Kampung Bango" di mana pengunjung dapat melihat simulasi proses pembuatan brand kecap asal Indonesia tersebut. Setelah itu barulah pengunjung dapat memulai berwisata kuliner pertama yaitu Timur Nusantara, dilanjutkan dengan Barat Nusantara dan Tengah Nusantara yang berada berseberangan.

Pada kesempatan ini, Nuning menjelaskan bahwa pada FJB kali ini terdapat 30 jenis hidangan otentik berupa makanan utama yang sebagian besar merupakan sajian khas Makassar beserta lima pilihan untuk camilan. Dari sepengamatan Kompas Travel, yang membedakan FJB di Makassar dengan Jakarta ialah banyaknya hidangan seafood dengan bumbu bercita rasa pedas.

Pada kesempatan ini hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo beserta Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal yang menerangkan bahwa, benar adanya bahwa Makassar kaya dengan cita rasa kuliner.

"Makassar memiliki banyak kuliner khas, makanya kalau orang asli Makassar pasti selalu rindu dengan makanan khas daerahnya dimana pun berada. FJB dipastikan ramai pengunjung, karena untuk acara seperti ini memang belum pernah ada di Makassar," ungkap Syahrul.

Benar saja, sepengamatan Kompas Travel, pengunjung terus datang pun hingga sore hari. Fort Rotterdam hari itu menjadi tempat yang paling menggoda selera walaupun terik.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Konferensi Pers FJB 2014 Makassar, dari Kiri ke Kanan: Arie Parikesit, Nuning Wahyuningsih, Cynthia Lamusu
Beberapa makanan utama yang berhasil memikat antrean panjang diantaranya Sate Seafood Buah Warung Ibu Lina, Pallu Basa Onta Lama, RM Mirag (Mie Kering), Coto Gagak, Nyuknyang (Bakso) Ati Raja, hingga Tahu Tek Cak Ari. Tak ketinggalan camilan manis yang harus dicoba, Pisang Epe dan Barongko.

Agenda ini tak berhenti begitu saja, Nuning masih mengingatkan bahwa Bango tengah melakukan kegiatan Ekspedisi Warisan Kuliner Nusantara, sebuah perjalanan ekstensif menulusuri kekayaan kuliner Indonesia sejak April lalu, dipimpin oleh Arie Parikesit, selaku pakar kuliner Nusantara. Dari ekspedisi ini, Arie mendapatkan temuan bahwa kecap merupakan bumbu masak yang dapat dikatakan sebagai identitas bangsa dan dapat menyatukan nusantara.

"Kecap tak hanya ditemukan di wilayah tengah nusantara, tapi juga barat dan timur," tuturnya.

Sebagai contoh, Arie menyebutkan beberapa olahan makanan dari wilayah timur yang memakai kecap. "Daging dan ikan yang kita temukan di wilayah timur ternyata bumbunya pakai kecap juga, misalnya Ikan Bakar Parape, Sop Konro hingga Coto Makassar," sambungnya lagi.

Untuk agenda mendatang, FJB 2014 juga akan dihadirkan di Medan, Sumatera Utara. "Medan sebagai kota representatif perwakilan wilayah barat, tunggu kami 7 Juni nanti," pungkas Nuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com