”Karena dengan berkesenian, masyarakat mampu menjaga persahabatan sesama bangsa dan bangsa lain,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada malam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVI, di Taman Budaya Denpasar, Jumat (13/6/2014) malam.
Presiden mengapresiasi tema PKB tahun ini, ”Kertamasa: Dinamika Kehidupan Masyarakat Agraris Menuju Kesejahteraan Semesta”, yang mengangkat kehidupan agraris. Menurut Presiden, tema ini diharapkan mampu mendorong bangsa agar bisa mencapai ketahanan pangan dan membantu bangsa lain.
Selain itu, Presiden juga berterima kasih atas pemberian penghargaan Anugerah Seni dan Budaya Tertinggi Ista Nugraha Mahottama dari masyarakat Bali melalui Gubernur Bali. ”Kami berdua berterima kasih atas anugerah ini dan diingatkan untuk terus berbuat baik. Ini malam terakhir kami setelah 10 tahun mengikuti pembukaan PKB ini,” kata Yudhoyono.
Penghargaan diberikan Gubernur Bali kepada Presiden. Anugerah berupa keris Sadusakti yang berusia sekitar 200 tahun. Pemberian ini mempertimbangkan konsistensi Presiden terhadap kesenian, budaya, serta lingkungan dalam berbagai bidang.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, pesta kesenian ini akan tetap menjadi agenda tahunan. Pesta ini, lanjutnya, bertujuan melestarikan seni dan budaya asli Bali dari sembilan kabupaten/kota.
Menurut Pastika, pesta kesenian ini merupakan ajang meregenerasi dan terus membuat masyarakat mengenal budaya sendiri. Ia pun berharap setiap tahun mampu menampilkan yang terbaik dan menjadi daya tarik pariwisata Bali dan Indonesia.
Selanjutnya, Presiden menyaksikan oratorium Rama Sita Prana Bhuana yang ditampilkan mahasiswa dan dosen Institut Seni Indonesia Denpasar. Hadir di panggung terbuka, Presiden beserta Ny Ani Yudhoyono, sejumlah menteri, Gubernur Bali beserta Ny Ayu Pastika, dan masyarakat.
Tahun ini, anggaran dinaikkan, dari Rp 3,6 miliar menjadi Rp 5,6 miliar. Pastika juga mengajukan anggaran ke pusat sekitar Rp 10 miliar.
Perketat seleksi
Wayan Dibia, kurator PKB yang juga pakar seni pertunjukan mengatakan, pihaknya bersama empat kurator lainnya berusaha memperketat seleksi. Alasannya, ia menerima sejumlah kritikan yang menilai pementasan monoton.
PKB dirintis Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali periode 1978- 1988. PKB menjadi ajang pelestarian, revitalisasi, dan pengembangan seni budaya Bali serta sebagai festival rakyat.
Sejumlah program unggulan dalam PKB, antara lain, adalah pawai budaya, pergelaran kesenian, parade kesenian, lomba, dan pameran, serta sarasehan.(AYS/COK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.