"Fotografer profesional itu antara lain berasal dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, Inggris, Belgia, Kanada, Italia, Spanyol, Swedia, Turki, Finlandia, Irlandia, Norwegia, Rusia, Serbia, Tunisia, Oman, Sri Lanka, Maroko, Mesir, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Myanmar dan Thailand," kata Wati Murani, pejabat Kemenparekraf selalu panitia kegiatan tersebut, di Mataram, Selasa (17/6/2014).
Selama berada di Pulau Lombok, sejak 13 Juni lalu, para peserta telah diajak berkunjung ke sejumlah destinasi, serta menyaksikan atraksi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Menurut Wati, kegiatan menyasar empat daerah di Indonesia yang dinilai memiliki spot-spot obyek fotografi menarik, yaitu Jakarta, Buton, Labuhan Bajo, dan Lombok.
Dari sisi promosi pariwisata Lombok, lanjut Wati, kedatangan para fotografer yang masih aktif memotret dan memiliki jaringan luas di berbagai media sosial ini tentu sangat tepat. Apalagi peserta yang diundang adalah mereka yang pernah memenangi kontes fotografi di negaranya masing-masing.
"Harapan kami, kegiatan ini ke depan bisa terus berkelanjutan," katanya.
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H Muhammad Nasir menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaannya, karena Lombok terpilih sebagai salah satu daerah tujuan pemotretan.
Gubernur juga berharap pengalaman para fotografer ketika berburu keindahan obyek pemotretan di berbagai destinasi wisata, menyaksikan ragam seni dan budaya, serta menikmati kelezatan aneka kuliner Lombok, sehingga menjadi sebuah cerita indah yang berkesan dan tidak terlupakan.
"Setelah sampai di negara mereka masing-masing nanti, ceritakan keindahan Lombok kepada keluarga, sahabat, rekan kerja, maupun kolega. Kami warga Lombok menantikan kembali kunjungan anda," ujar Nasir.
Masyarakat NTB juga patut berbangga, karena dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia yang menjadi lokasi pemotretan, para fotografer dunia ini ternyata lebih lama singgah di Lombok.
"Waktu singgah yang lima hari, itu pun tidak semua obyek destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Kami hanya bisa menjangkau wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara saja," ucap Qwadru.
Sedangkan di Lombok Tengah, peserta selain melihat secara langsung keseharian hidup warga dusun tradisional di Desa Sade, mereka juga dibawa berkunjung ke pusat kerajinan tenun di Desa Sukarara, Pantai Kuta, Pantai Aan, dan Batu Payung.
"Di pantai Aan, peserta juga melihat atraksi olahraga tradisional balapan kuda dengan joki anak-anak usia sekolah dasar," ucap Qwadru seraya menyampaikan, kunjungan terakhir di Lombok Utara untuk menyaksikan upacara adat Begawe Beleq (acara besar) di dusun tradisional Desa Bayan.
"Harapan kami, setelah melihat foto-foto yang kami pamerkan, para fotografer internasional ini ke depan akan berkunjung kembali, baik ke Lombok maupun Sumbawa," tambah Qwadru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.