”Saya juga anak kampung, tapi bisa go global. Ini karena ibu saya yang mendorong saya belajar ke arah keterampilan yang membuat saya kreatif dan terus berinovasi. Padahal, saya di sekolah anak bodoh,” kata Martha yang jadi salah seorang anggota Global Compact Board yang merupakan badan penasihat tertinggi pada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dengan dukungan suaminya, HAR Tilaar, Martha percaya diri tampil di forum-forum dunia sebagai pembicara, baik sebagai pengusaha maupun komitmennya pada pemberdayaan perempuan.
Di museum yang didirikan di rumah nenek moyang Martha ini, pengunjung dapat melihat perjalanan hidup Martha yang memulai bisnisnya dari nol, bahkan berjualan di tepi jalan. Namun, pada akhirnya bisa jadi perusahaan kosmetik yang dikenal dunia.
Di museum ini juga akan disediakan kegiatan pemberdayaan bagi perempuan desa, mulai dari membuat tas pandan hingga batik dengan desain yang diminati pasar. (ELN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.