Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Pulau Merah, Primadona Pariwisata Banyuwangi

Kompas.com - 23/06/2014, 15:50 WIB
KABUPATEN Banyuwangi di Jawa Timur memiliki Pantai Pulau Merah. Pantai ini memiliki kelebihan dibandingkan G-land yaitu tidak memiliki banyak batu karang seperti di Plengkung sehingga Pantai Pulau Merah lebih aman bagi peselancar termasuk pemula. Pantai ini memiliki ciri khas lain yaitu adanya sebuah bukit setinggi 200 meter di hadapan pantai yang mirip seperti pantai di Brasil.

Pantai Pulau Merah mirip Pantai Kuta di Bali namun ombaknya lebih bergulung (hingga setinggi dua meter dan panjang 300 meter) di mana itu memungkinkan peselancar melakukan manuver dengan teknik tubes. Ombak di Pantai Pulau merah dipastikan bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir maupun profesional karena memiliki ketingian rata-rata dua meter. Hal ini berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya lebih banyak dinikmati peselancar profesional.

Nama Pulau Merah sebelumnya adalah Pantai Ringin Pitu. Pergantian namanya menjadi Pulau Merah didasari dua versi. Ada yang mengatakan karena warna tanah dan pasirnya yang kemerahan dari pulau setinggi 200 meter itu. Sebagian lagi menyebutkan, konon dari Pulau Merah yang ada di hadapan pantainya (sekitar 100 meter) itu dahulunya pernah terpancar cahaya merah sehingga warga sekitar menamainya Pulau Merah.

BARRY KUSUMA Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.
Daya tarik lain dari pantai ini adalah lokasinya yang berdekatan dengan desa nelayan Pancer. Anda dapat pula memanfaatkan rumah warga untuk menginap, merasakan keramahan dan kesahajaan nelayan akan menjadi pengalaman berbeda dari biasanya.

Dalam setahun, Mei hingga Desember adalah waktu terbaik untuk menikmati keindahan Pantai Pulau Merah. Saat itu pun cuaca terbilang ideal untuk berselancar. Meski Anda tidak bisa berselancar maka menyaksikan para peselancar beraksi sudah cukup menghibur. Antara Januari hingga April kondisi ombak belum ideal untuk kegiatan berselancar namun keindahan pantai ini sudah lebih dari cukup untuk memuaskan rasa haus akan pantai indah.

Anda dapat menyewa papan selancar bila sudah meneguhkan diri ingin mencoba atraksi menunggang ombak. Akan tetapi bila belum cukup berani dapat menikmati senja yang menawan dengan langit merah turun melalui sederetan bukit di sebelah barat pantai.

Saat Anda berkeliling sekitar Pantai Pulau Merah maka dapat mengarahkan tujuan ke Pura Tawang Alun. Pura umat Hindu ini telah lama berdiri sejak 1980 dan sering dikunjungi umat Hindu dari Bromo dan Bali. Saat tsunami terjadi tahun 1994, pura ini terkena dampaknya sehingga tembok luar pura hancur namun bagian dalam pura (pelinggih padmasana) tidak mengalami kerusakan berarti. Saat itu ombak raksasa setinggi 13 meter menyapu rumah-rumah warga beserta bangunan lainnya di kawasan termasuk pura ini.

BARRY KUSUMA Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.
Apabila Anda sering kali melihat warga sekitar berjalan atau berkendara dengan mengenakan pakaian khusus berwarna hijau terang maka mereka itu adalah pekerja tambang emas. Sebuah perusahaan tambang mengelola sumber daya di sekitar pantai ini. Warga sekitar lebih banyak tidak menerima beroperasinya pertambangan di wilayah ini karena dianggap limbahnya mengotori laut.

Pantai Pulau Merah yang termasuk bagian dari rangkaian pantai di selatan Jawa Timur bisa ditempuh dalam waktu tiga jam menggunakan kendaraan roda empat atau sepeda motor dari Kota Banyuwangi atau sekira 60 km. Lokasinya berada dekat dengan pemukiman penduduk di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Akses jalan ke tempat ini terbilang mulus sehingga menjadikannya tujuan wisata warga Banyuwangi. Manfaatkan jasa kendaraan sewaan dari Bandara Belimbingsari untuk memudahkan perjalanan Anda karena memang tidak banyak kendaraan umum ke arah pantai ini. (BARRY KUSUMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com