Sungai tempat hewan ini hidup, jika dilihat sekilas tak ada tanda-tanda keanehan di sini. Tetapi rasa penasaran kami pun memuncak setelah sang pawang mengajak kami menyeberangi sungai dengan arus cukup deras.
Karena mencium bau amis dari dari telur itulah belut-belut berukuran besar naik ke permukaan dan menghampiri telur untuk memakannya. Sebelumnya kami tak berani memegang belut besar ini karena melihat dengan lahapnya menghabiskan ikan momar. Tetapi sang pawang pun berbicara kepada kami, "Morea baik, tidak menyerang manusia".
Akhirnya kami pun memberanikan diri untuk memegangnya, tetapi karena bobot belut yang berat dan licin itulah kami tidak bisa mengangkat hingga ke permukaan sungai. Dengan rasa senang, kami pun mencoba memberi makan belut-belut hingga celana yang kami pakai basah terendam air.
Sungguh sebuah pengalaman takkan terlupakan dapat melihat dan mengabadikan gambar belut besar yang akan mengalami kepunahan jika tidak dilestarikan dengan baik oleh masyarakat sekitar. (SENDY ADITYA SAPUTRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.