Kelezatan rawon yang disajikan di tempat ini membuatnya tenar di kalangan wisatawan domestik yang mampir ke Kota Malang. Padahal, sesuai namanya, Rawon Nguling berasal dari Desa Nguling. Sebuah desa di Pasuruan, Probolinggo, Jawa Timur.
Ada beberapa cabang Rawon Nguling, namun yang tenar ada dua. Satu di daerah asalnya yaitu di Pasuruan dan satu lagi di Kota Malang. Lalu apa yang membuatnya istimewa? Tentu saja hidangan rawon dengan bumbu racikan khas tempat makan ini. Cara membuatnya pun masih tradisional menggunakan kendil.
Kelezatan rawon ditentukan dengan pemakaian bumbu klewak yang menghasilkan warna hitam dan rasa segar. Di Rawon Nguling, ada dua jenis rawon yang disajikan yaitu Rawon Buntut dan Rawon Dengkul. Menu favoritnya adalah Rawon Dengkul.
Sementara menu satu lagi adalah Rawon Buntut. Bedanya hanyalah bagian buntut sapi yang digunakan. Tentu lebih alot dibanding bagian dengkul yang kaya akan lemak. Jangan lupa sebelum makan rawon, taburi dulu dengan kecambah. Sebagai pelengkap bisa makan rawon dengan tahu, tempe, empal, paru, otak, maupun telur asin.
Di bulan puasa seperti saat ini, jika kebetulan Anda mampir ke Malang, tak ada salahnya menikmati semangkuk rawon hangat di Rawon Nguling untuk berbuka puasa. Dijamin rasa rawon dan kelembutan daging sapi terus terbayang walau Anda telah habis menyantapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.