Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Budaya Mesir Melalui Kuliner

Kompas.com - 08/07/2014, 15:44 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bulan Ramadhan identik dengan aneka hidangan istimewa. Sebagian besar tempat makan berlomba-lomba menyediakan menu spesial khusus Ramadhan. Salah satunya adalah restoran Cinnamon di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta.

Restoran ini menambahkan menu Mesir khusus untuk Ramadhan tahun ini. Untuk mendapatkan cita rasa autentik Mesir, Mandarin Oriental Hotel mendatangkan langsung koki asal Mesir yaitu Walaa Abdel Maged Madani. Sebenarnya tahun ini adalah adalah tahun kedua bagi Walaa sebagai koki tamu. Sajian menu buatannya memang selalu disambut antusias oleh pengunjung.

Sebenarnya tak banyak perberbedaan yang dihadirkan di Cinnamon. Selain tambahan menu Mesir, masih ada menu Asia dan juga tradisional Indonesia di restoran ini. Hanya saja menu Mesir memang menarik banyak pengunjung. Kebanyakan hanya sekedar ingin mencoba. Tetapi, tak jarang pula yang rindu menyantap sajian Mesir karena memang biasanya baru hadir di beberapa restoran ibu kota saat Ramadhan tiba.

Sebelum melihat-lihat dan mencoba sajian Mesir, Walaa mendatangi saya. Senyumnya ramah, ia juga mempersilahkan dan menemani saya untuk melihat-lihat menu. Dimulai dari dapur terbuka barbeque, tempat disediakannya berbagai daging olahan yang dipanggang. Area ini merupakan tempat yang aromanya begitu menggiurkan dan paling menusuk hidung. Di antaranya disediakan grilled chicken, lamb kofta, dan beef kebab.

Lamb kofta merupakan daging domba yang sudah dibumbui dan ditambah dengan daun peterseli dan daun mint,” jelas Walaa.

Daging-daging tadi sudah nikmat dimakan begitu saja, hangat rempah sangat terasa. Kalau mau dijadikan sebagai lauk bisa menambakan nasi khas Mesir. Ya, di Mesir nasi sebagai makanan pokok tak disajikan putih seperti di sini, nasinya juga diolah sehingga rasanya gurih.

“Kami menyediakan nasi vermicelli,” ujarnya lagi. Nasi vermicelli warnanya agak kekuningan yang dicampur dengan mi tipis.

Dokumentasi Mandarin Oriental Hotel Hidangan ala Mesir di Cinnamon Restaurant, Mandarin Oriental Hotel

Di bagian spesial Mesir, Walaa menjelaskan semua makanan dengan antusias. “Ini yang paling istimewa. Ada Dawood Basha, Macaroni Becamel, Cicken Kosbarya, Beef Liver Egyptian Style, Fish Tajen, masih ada beberapa lainnya di sana,” tunjuknya di meja yang lain.

Dari sekian menu yang disebutkan, menu ikan memang hanya satu. Saya tertarik membahasnya. “Ikan memang jarang dimakan oleh orang Mesir, bukan karena tak suka tapi ikan dianggap bisa membuat haus orang yang berpuasa, di sana ikan dinikmati saat hari pertama Lebaran saja,” tambah Walaa.

Menu-menu yang ia sajikan kebanyakan adalah menu rumahannya. “Menu rumahan saat bulan puasa, ya menu-menu yang tadi. Kami orang Mesir memang banyak mengonsumsi daging,” urainya.

Ada yang menarik soal tradisi berpuasa di Mesir. Walaa yang telah dua kali menjadi koki tamu di restoran Cinnamon menjelaskan bahwa ia sedikit heran saat menghabiskan waktu berpuasa di Indonesia.

“Di sini (Jakarta) ramai, tak seperti di sana (Mesir). Di sana, pada bulan puasa, ada kesakralan untuk berbuka puasa di rumah bersama keluarga. Kita masak yang banyak karena di rumah selalu ramai. Oleh karena itu jalanan malah sepi. Begitu juga saat siang, ketika orang bekerja tak banyak yang berlalu-lalang di jalan, suhu di sana memang panas bisa mencapai 42 derajat,” sambungnya.

Masakan selalu dibuat banyak karena jumlah keluarga yang berkumpul cukup besar. Namun, tak hanya itu. Orang Mesir yang telah berkeluarga kerap memasak dalam jumlah lebih besar lagi untuk bersedekah hidangan berbuka. Sedekah ini diberikan kepada perantau, para pekerja kasar, penjaga warung, atau mereka yang masih lajang. Tradisi ini disebut dengan Maidaturrahman.

Jadi, bukan hanya masjid yang akan menyediakan makanan untuk orang berbuka, tetapi di garasi rumah-rumah penduduk juga banyak ditemui hal tersebut. Menunya memang beragam, tetapi setidaknya makanan berbahan dasar daging sapi dan ayam beserta nasi yang paling banyak ditemui pada hidangan Maidaturrahman.

Puas bercerita, saya tertarik dengan hidangan penutupnya. Walaa menunjukkan beberapa. Di antaranya Baklava, Konafa, dan Basboussa. Hidangan ini bercita rasa manis, sangat manis menurut saya, tetapi inilah yang biasa dinikmati di Mesir sana.

Untuk minuman ada Karkade dan Sobea. Karkade adalah minuman berbahan dasar rosella yang difermentasikan. Sedangkan Sobea adalah minuman hasil fermentasi roti. Keduanya dianggap menjadi "infus" akan kebutuhan gula setelah berpuasa.

Paket berbuka puasa di Cinnamon ini tersedia dengan harga Rp 315.000 (++) per orang termasuk tajil dan teh. Untuk anak di bawah 5 tahun dapat menikmati secara gratis. Sedangkan anak berusia 5 sampai 10 tahun dapat menikmati potongan harga 50% dari harga normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com