Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Packnada, Melancong ke Singapura Tanpa Bagasi

Kompas.com - 17/07/2014, 16:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Packnada, perusahaan asal Singapura, meluncurkan inovasi pertamanya bagi para pelancong dari Indonesia. Lewat layanan bepergian tanpa bagasi, inovasi ini pun sekaligus menjawab kebutuhan akan acara berkemas menjadi lebih sederhana. Layanan tersebut khususnya untuk pelancong yang secara reguler melakukan perjalanan bisnis, berobat untuk kesehatan, dan wisata ke Singapura.

Sementara Packnada sendiri berasal dari kata “tidak berkemas,” diartikan juga sebagai  “bepergian dengan mudah". Hal ini sekaligus mengartikan bahwa para pelancong hanya tinggal membawa paspor dan memasuki pesawat tanpa bagasi.  

“Sangat penting bagi Anda membawa semua barang yang dibutuhkan selama bepergian agar perjalanannya menjadi lancar, namun seringkali kami mendapatkan sebagian orang tidak punya waktu untuk berkemas dan memastikan semua barang tidak ada yang tertinggal,” ujar Co-founder Packnada Jonathan Lee, seperti terungkap dalam siaran pers.

Ia menambahkan kini para pelancong hanya perlu fokus pada barang-barang pribadi miliknya seperti paspor, telepon genggam, dompet dan dokumen-dokumen penting lainnya. Sebab, Packnada menawarkan pelayanan seperti layaknya “memiliki asisten pribadi” yang akan mengurus semua bagasi para konsumen. Selain itu, memastikan pakaian sudah siap langsung di hotel, bersih dan siap dipakai, tidak perlu menunggu antrean ban berjalan di bandara ataupun repot membawa pakaian sendiri.
 
“Para pelancong dapat meninggalkan pakaian mereka untuk kami cuci, simpan dan antarkan, sehingga saat mereka kembali, pakaian mereka sudah menunggu di hotel,” ujar Lee.

Saat pelancong pertama kali tiba, mereka dapat memperoleh tas Packnada di concierge hotel tempat mereka menginap. Saat sudah selesai perjalanan, mereka dapat meninggalkan maksimal dua puluh potong pakaian untuk dicuci dan disimpan oleh Packnada hingga perjalanan berikutnya.

Tidak hanya pakaian, Packnada pun menyimpankan sepatu, kosmetik dan perlengkapan mandi para pelancong sehingga mereka dapat merasa “seperti berada di rumah” walaupun sedang bepergian.

Menurut Lee, peluang ini dilatarbelakangi dari hasil pantauan dan pengalaman para pelancong yang kerap melakukan perjalanan ke Singapura. Sebagian besar dari mereka merasa cemas, jika mendapatkan barangnya tertinggal ketika melakukan perjalanan.

Selain itu, Packnada bermitra dengan binatu internasional yang profesional dan sudah beroperasi sejak 1947 dan memiliki karyawan dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun dalam jasa cuci profesional dan pakaian mewah.

Tak hanya itu saja, layanan ini juga didasari oleh riset mengenai frekuensi jumlah orang Indonesia yang bepergian ke Singapura. Faktor jarak yang tidak terlalu jauh membuat Singapura saat ini menjadi tujuan bisnis, berobat untuk kesehatan dan wisata bagi para pelancong di Indonesia.

Sehingga jumlah orang Indonesia yang berkunjung ke Singapura pun melonjak tinggi. Menurut data The World Bank, 2013 pelancong Indonesia dengan tujuan berobat untuk kesehatan lebih tinggi ketimbang negara lainnya.

“Saya percaya layanan ini akan sangat mempermudah orang-orang yang datang bertandang ke Singapura, untuk tujuan apapun. Kami membangun sebuah masa depan dimana para pelancong reguler dapat bepergian cukup hanya dengan membawa paspor saja. Jika kita bisa membawa dokumen kita secara online ke mana pun kita pergi, kenapa pakaian tidak bisa?” ucap Lee.

Packnada diluncurkan secara resmi pada bulan April 2014 di Singapura. Di awal kancahnya, Packnada memberikan kesempatan free trial bagi pengguna untuk dua perjalanan pertama mereka.

Jika layanan tersebut kurang memuaskan, mereka dapat membawa pakaian mereka pulang kembali. Jika mereka puas, dengan membayar biaya sebesar 99 dolar AS per perjalanan, Packnada sudah memberikan keseluruhan servis cuci, penyimpanan hingga  pengantaran yang berlaku selama maksimal tiga bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com