Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Festival Lebaran Unik di Indonesia

Kompas.com - 29/07/2014, 14:23 WIB
KOMPAS.com - Ada beberapa festival menarik di Indonesia yang berlangsung dalam rangka perayaan Idul Fitri. Festival-festival ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun. Berikut tiga di antaranya.

Grebeg Syawal. Tradisi sakral ini bertempat di Alun-alun Utara Keraton Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta. Grebeg Syawal berlangsung setiap 1 Syawal atau saat berakhirnya bulan Ramadhan.

Dalam tradisi ini, sebuah Gunungan raksasa akan dikeluarkan ke tengah-tengah masyarakat. Masyarakat yang hadir pun berebutan mengambil hasil bumi yang ada di Gunungan tersebut. Gunungan tersebut simbol kemakmuran.

Tradisi Gunungan raksasa di Grebeg Syawal merupakan simbol sedekah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada masyarakat. Sementara itu, ada kepercayaan bahwa jika bisa mendapatkan isi gunungan maka akan mendapatkan berkah.

Perang Topat. Perang Topat atau Perang Ketupat biasanya berlangsung sekitar seminggu setelah Lebaran. Tradisi tersebut merupakan ritual turum temurun di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ciri khasnya tentu saja perang ketupat atau saling melempar ketupat. Ada beberapa kali Perang Topat dalam setahun. Namun Perang Topat saat Lebaran umum disebut sebagai Lebaran Topat.

Setelah berdoa dan berziarah, masyarakat melaksanakan Perang Topat di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya prosesi lempar ketupat tersebut merupakan simbol kerukunan umat Hindu dan Islam di Lombok. Sebab, peserta adu lempar ketupat tersebut berasal dari kedua umat tersebut.

TRIBUN PONTIANAK/GALIH NOFRIO NANDA Anak-anak membersihkan meriam karbit yang terbuat dari kayu yang baru diangkat dari Sungai Kapuas di Kampung Banjar Serasan, Pontianak Timur, Kalbar, Senin (14/9/2014). Meriam karbit biasa dimainkan di tepian Sungai Kapuas sebagai tradisi untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Festival Meriam Karbit. Festival ini berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat. Festival tersebut biasa diadakan di tepian Sungai Kapuas dan sudah menjadi ajang perlombaan oleh masyarakat setempat. Biasa diadakan sehari sebelum hingga sehari sesudah Lebaran.

Festival ini mengambil tempat di Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur. Meriam yang mengikuti lomba harus dihias. Penilaian lomba berdasarkan bunyi meriam yang dihasilkan. Lomba diikuti oleh kelompok dan dinilai kekompakan bunyi yang dikeluarkan meriam.

Perlu biaya antara Rp 15-30 juta untuk pembuatan Meriam Karbit. Meriam ini terbuat dari pohon kelapa atau kayu durian. Jadinya sebuah meriam yang panjang dengan silinder yang lebar. Tak lupa rotan digunakan sebagai pengikat meriam.

Kisah di balik Meriam Karbit cukup unik. Konon, meriam-meriam ini mengeluarkan bunyi bising untuk mengusir kuntilanak. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa Kesultanan Kadriah Pontianak di abad 18.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com