Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Sainte Croix Berwarna Biru Surgawi, Indahnya... - 2

Kompas.com - 10/08/2014, 11:08 WIB
Setelah menginap selama dua malam di Moustiers Sainte-Marie, salah satu desa terindah di Perancis, Dini Kusmana bersama suami (Kang Dadang) serta anak-anak (Adam dan Bazile) melanjutkan perjalanan. Ikuti kisahnya...
 
****
PAGI
hari usai sarapan, di penginapan yang sangat charming, kami telah siap dengan pakaian sportif. Karena hari itu adalah waktunya bagi kami menikmati danau yang bagi saya warnanya bagaikan batu jade.

Perjalanan menuju danau melewati jurang, di mana batu terbelah, hingga ngarai mengalir, warna jade seolah meleleh menjadi air biru bagaikan permata di antara dua batu raksasa. Mobil kami tak putus berhenti dan menepi. Menyaksikan dengan rasa takjub, namun waswas, karena antara tepian dan jurang, seolah tak ada batas, kaki tergelincir, putuslah sudah kehidupan.

Bulu kuduk saya merinding. Setiap kali menyaksikan keindahan alam, memang rasa magic selalu hadir. Bagi saya, ini adalah cara Tuhan memperlihatkan kekuasaannya dengan rasa seni yang tak seorang pun dapat melakukannya. Kemewahan yang dihadirkan bagi umatnya, secara gratis, kapan saja disajikan bagi yang ingin mengunjunginya. Kecantikan panorama, yang hanya diminta oleh Tuhan, dengan memeliharanya.

MARIANO Inilah Kota Moustiers Sainte Marie di mana kami menginap. Kota ini terkenal dengan gerabahnya.
Kadang air keluar dari celah batu, sebuah air tejun kecil, namun beberapa. Inilah yang membuat semakin amboi saja keluasan mata dalam menikmati daerah di Verdon ini. Jangan ditanya soal berapa foto yang saya ambil. Namun terkejut juga, karena hasil foto tak seimbang dengan penglihatan langsung. Ahhh... bahkan foto kopi pun masih kalah dibandingkan buatan langsung dari Allah.

Setelah puas menikmati Gorges du Verdon dari ketinggian, waktunya bagi kami menyentuh secara langsung air biru susu tersebut. Kami pun mulai menuju danau, di mana tempat wisata yang menyediakan berbagai fasilitas bagi pengunjung seperti canoe,  sepeda perahu, perahu bermesin bisa digunakan.

Sungguh saya kagum dengan kebersihan yang sangat terjaga di tempat wisata ini. Saat tadi mobil kami parkir, tak ada sampah satu pun. Tempat sampah juga dengan mudah ditemukan. Tak ada pedagang kaki lima yang jualan merupakan sudah tak aneh karena memang bukan budaya di sini. Sehingga kebiasaan para pengunjung untuk berpiknik tersedia di sini seperti tempat kecil untuk menikmati liburan, bangku dan meja kayu buat bersantai juga ada.

DINI KUSMANA MASSABUAU Dari Kota Sisteron wisatawan bisa melihat Sungai Durance dan jurang Verdon yang sangat terkenal.
Sebuah mobil caravan yang menjual tiket dan berbagai snack, melayani kami dengan ramah. Orang-orang yang membeli minuman selalu menjaga kebersihan. Pasalnya, tak ada sisa botol atau kaleng yang berserak di tempat ini.

Saya agak miris kalau melihat keadaan seperti ini, langsung teringat suasana di Tanah Air. Karena moto bersih adalah bagian dari iman, atau moto lainnya selalu terlihat di mana-mana. Sayangnya kesadaran menjaga kebersihan mungkin yang belum terpatri.

Sementara di tempat ini, tak ada satu pun tulisan atau peringatan tentang membuang sampah atau menjaga kebersihan wisata terpampang. Namun kenyamanan, ketertiban dan kebersihan, saya acungkan jempol. Pengunjung merasa ikut memelihara kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,

Hari itu, bagi kami yang belum pengalaman menggunakan canoe, dan mengingat usia Bazile, si bungsu yang baru 6 tahun, kami pilih cara paling aman. Sepeda perahu yang kami pilih untuk berempat. Si sulung, Adam, dan suami yang akan menggenjot perahu, saya dan si kecil duduk santai...

DINI KUSMANA MASSABUAU Batu-batu dan goa di tepi Danau Sainte Croix di Alpes de Haut-Provence, Perancis Selatan.
Bila tadi kami menikmati keindahan air jade dari atas kini tangan kami dengan leluasa bisa menikmati air biru. Dari Danau Sainte Croix, sepeda perahu kami mulai memasuki ngarai, di antara batu jurang. Batu-batu yang mengeluarkan air, kadang hanya kosong, bagaikan goa kurcaci. Begitu kecil diri ini terasa di antara himpitan batu menjulang, menyentuh langit. Ahh... air biru surgawi itu. Dengan heboh kedua anak kami membiarkan jemari mereka bermain di air.

Sulit bagi saya menggambarkan secara tulisan warna biru yang saya lihat. Bukan azur tepatnya bukan pula jade. Biru yang tak pernah saya lihat sebelumnya. Seolah warna biru buatan, olahan dari seniman raksasa.

Kami bebas menepi bila melihat pinggiran jurang dengan batu yang unik. Matahari mulai menghilang tertutup oleh awan abu-abu. Saat kami akan menaiki sepeda perahu, petugas sudah mengingatkan jika kemungkinan akan turun hujan dalam waktu kurang dari 1 jam. Petugas meminta kami agar tak terlalu terlena hanyut keasyikan tergoda dengan keindahan Verdon.

DINI KUSMANA MASSABUAU Danau Sainte Croix di Alpes de Haut-Provence, Perancis Selatan terkenal sebagai danau surgawi karena airnya berwarna biru hijau kristal.
Belum puas memang bagi kami untuk menikmati keindahan alam ini. Namun tidak rasional jika memaksakan diri untuk terus bertahan sementara langit semakin terlihat kelam. Besok masih ada waktu untuk kembali menikmati Gorges du Verdon ini, bahkan masih banyak sisi lainnya yang bisa kami nikmati selain dari danau Sainte Croix. Sisi lain di mana kami bisa berenang menyatu dengan air biru kehijauan. Situs ini memang menakjubkan bagi saya. Sebuah paradise dengan air kristal... (DINI KUSMANA MASSABUAU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com