Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Visa, Turis Jepang Diharapkan Makin Banyak ke Bali

Kompas.com - 15/08/2014, 17:32 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Wacana Pemerintah Jepang memberlakukan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negeri itu mulai Januari 2015 menjadi kenyataan. Begitu pula sebaliknya, sehingga kebijakan bebas visa antara dua negara bisa diberlakukan secara sinergis.

"Hal itu penting dilakukan pemerintah supaya masyarakat Jepang, terutama bagi anak-anak muda dan lanjut usia lebih tertarik mengunjungi keindahan alam dan keanekaragaman budaya kepulauan Indonesia terutama Bali," kata Pengamat Pariwisata, Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Kamis (14/8/2014).

Menurut Putra, kebijakan bebas visa tentu akan lebih menarik minat masyarakat bagi kedua negara untuk saling mengunjungi. Jika kebijakan bebas visa bagi warga Jepang ke Indonesia terwujud, tentu akan lebih banyak lagi turis asal Negeri Matahari Terbit itu datang berlibur ke Pulau Dewata. Pasalnya, beberapa tahun belakangan ini, kedatangan turis Jepang melorot dan disalip oleh pelancong asal Australia, Tiongkok dan Malaysia.

TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM Ribuan orang memadati balai banjar Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (15/7/2014). Mereka begitu antusias menyaksikan tradisi Mekare-karean atau Perang Pandan.
Kedatangan turis Jepang pada tahun 2000-an berada di urutan pertama ke Bali, namun belakangan tampaknya melorot hingga turun menjadi peringkat keempat dalam sumbangannya bagi negara pemasok turis luar negeri. Adanya kebijakan bebas visa diharapkan akan meningkatkan lagi kunjungan turis Jepang ke Bali.

Data Dinas Pariwisata Bali menunjukkan, jumlah kunjungan turis asal Negeri Sakura itu selama Januari-Juni 2014 sebanyak 93.090 orang, melorot 2,9 persen jika dibandingkan dengan periode sama 2013 mencapai 95.945 orang.

Putra yang juga pelaku pariwisata itu mengatakan para pelaku pariwisata hendaknya tetap berusaha meningkatkan citra terbaiknya bagi masyarakat Jepang agar mereka mau kembali melakukan perjalanan wisata ke Bali.

Promosi pariwisata tentang seni budaya maupun aktivitas masyarakat Bali lainnya harus tetap dilakukan, baik melalui brosur maupun video ke Jepang guna meyakinkan bahwa Pulau Dewata aman dan nyaman untuk dikunjungi, sambil menunggu kebijakan bebas visa bagi turis Jepang ke Indonesia.

JOKO DWI CAHYANA Wisatawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.
Di samping itu, lanjut Putra, pemerintah dan pengusaha industri pariwisata hendaknya tidak bosan-bosan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberikan citra terbaik kepada masyarakat internasional yang berlibur ke Bali.

Putra menambahkan, promosi pariwisata tetap perlu ditingkatkan, mengingat jumlah turis Jepang mulai stabil melakukan liburan ke Bali, walaupun masih menempati peringkat keempat setelah Australia 446.406 orang (Januari-Juni 2014), Tiongkok 264.840 orang dan Malaysia 109.298 orang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa usai bertemu dengan Menlu Jepang Fumio Kishida di kantor Kemlu, di Pejambon, Jakarta, Selasa (12/8/2014), mengatakan Pemerintah Jepang telah memutuskan memberi fasilitas bebas visa bagi warga negara Indonesia yang akan berkunjung ke Jepang.

"Kebijakan ini tentunya akan diikuti pula oleh Indonesia pada waktunya, yang akan memberikan fasilitas sama bagi warga negara Jepang,” ujar Marty.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan menikmati matahari terbit dari kawah I Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali beberapa waktu lalu.
Marty mengatakan, fasilitas bebas visa itu mulai diberlakukan oleh pihak Jepang per Januari tahun 2015. Hingga saat ini, kata Marty, Indonesia baru menerapkan kebijakan bebas visa kepada setidaknya 13 negara, sembilan di antaranya adalah sesama negara anggota ASEAN.

Dengan kebijakan pembebasan visa dari pihak Jepang itu, lanjut Marty, tentunya pihak Indonesia juga akan menyiapkan kebijakan sama bagi warga negara Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com