Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Banten Lemah di Infrastruktur dan Promosi

Kompas.com - 20/08/2014, 10:12 WIB
Dhanang David Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur Banten, Rano Karno menjelaskan bahwa ada dua masalah utama dalam pengembangan sektor pariwisata di Banten. Masalah tersebut terdiri dari masalah infrastruktur dan kurangnya promosi wisata.

"Jadi Banten ini sebenarnya lebih cocok dijadikan adventure tourism karena jalanannya yang kurang bagus dan memaksa pengunjung untuk off road," canda Rano Karno dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selasa (19/8/2014).

Rano menyayangkan bahwa selama 14 tahun ini sektor pariwisata di Banten belum berkembang. Ia menjelaskan bahwa Banten, khsusnya kawasan Banten Lama sebenarnya memiliki wisata kebudayaan yang potensional. Hal tersebut terlihat dari kebudayaan debus dan Masjid Agung di sana.

"Jadi strategi kami adalah ingin melakukan beberapa perbaikan infrastruktur seperti perbaikan jalan, dan memperbanyak promosi ke luar daerah Banten," ucap Rano.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Kondisi Istana Kaibon, situs Banten Lama, di Serang, Banten, yang dicoret-coret dan makin rusak.
Selain wisata kebudayaan, Rano juga menjelaskan bahwa Banten memiliki beberapa tempat wisata alam seperti Sawarna dan Ujung Kulon. Wilayah tersebut diharapkan bisa menjadi ecopark yang mendatangkan wisatawan dan menaikkan okupansi hotel di sana.

Menurut data dari dinas pemerintahan Banten, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banten mencapai 18 juta orang pada tahun 2013. Rata-rata wisatawan tersebut berkunjung ke Banten selama 2 hari, dilihat dari waktu lama inap di hotel.

"Sebenarnya kalau di hari-hari besar seperti Lebaran dan Tahun Baru jumlah pengunjungnya luar biasa membeludak, namun jika weekdays jumlah pengunjungnya relatif sedikit," tambah Rano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com