Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unkai, Menyongsong Pagi di Atas Awan

Kompas.com - 22/08/2014, 09:48 WIB
Wisnubrata

Penulis

TOMAMU, KOMPAS.com - Berada di resor Tomamu, Pulau Hokkaido, Jepang, Teras Unkai menjadi salah satu tujuan wisata yang menakjubkan. Dari teras yang bertengger di puncak Gunung Tomamu, pada saat yang tepat, pengunjung bisa melihat pemandangan yang membuat jantung berdegup, yakni lautan awan putih mengalir di bawahnya.

Unkai atau bisa diterjemahkan sebagai “lautan awan” telah menjadi fenomena yang selama bertahun-tahun mengundang wisatawan untuk mengunjungi Tomamu. Perbedaan temperatur selama beberapa saat ketika malam berubah menjadi pagi, ditambah topografi pegunungan, akan memunculkan selimut awan putih yang mengalir bila cuaca cerah.

Fenomena unik yang hanya dapat dinikmati beberapa saat di pagi hari itu membuat pengunjung harus bersiap sejak pagi untuk mendaki gunung. Karena terlambat datang bisa berarti hilangnya kesempatan merasakan fenomena berdiri di atas lautan awan.

Kompas.com/Wisnubrata Teras Unkai di Gunung Tomamu, Hokkaido, Jepang yang terkenal karena fenomena lautan awannya. Pada saat yang tepat, dari teras ini, pengunjung bisa menyaksikan awab berarak di bawahnya.

Hari Kamis (21/8/2014), Kompas.com berkesempatan mengunjungi Unkai Terrace ini. Pihak panitia, yakni Mazda Motor Indonesia, meminta wartawan untuk bersiap sejak pukul 04.30 pagi. Artinya kami akan dibangunkan pukul 03.30, agar tidak ketinggalan menyaksikan awan berarak di punggung Gunung Tomamu.

Walau sempat menunggu beberapa saat karena seorang rekan wartawan tidak terbangun di pagi itu, kami akhirnya berangkat dari Kota Obihiro menuju  wilayah Tomamu. Perjalanan makan waktu sekitar 45 menit.

Selama perjalanan menggunakan bus, pemandu wisata kami, Yuda Kusumah menceritakan betapa indahnya pemandangan dari atas. Kata “luar biasa” saja tidak cukup menggambarkan apa yang bakal kami lihat nanti. Dijelaskan juga bahwa Teras Unkai dibuka selama musim panas hingga akhir September. Namun tidak selamanya pengunjung bisa menyaksikan lautan awan. Bila cuaca berawan, wilayah pegunungan itu akan diselimuti kabut. Selain itu, bila datang terlalu siang atau kebetulan temperatur di gunung tidak tepat, maka fenomena aliran awan tidak akan terjadi.

Kompas.com/Wisnubrata Teras Unkai di Gunung Tomamu, Hokkaido, Jepang yang terkenal karena fenomena lautan awannya. Pada saat yang tepat, dari teras ini, pengunjung bisa menyaksikan awab berarak di bawahnya.

Sekitar pukul 05.30, kami akhirnya sampai di kaki gunung setinggi sekitar 1.100 meter itu. Dengan membayar tiket masuk 1.900 yen atau sekitar Rp 200 ribu per orang, kami bersiap menyaksikan “keajaiban alam” ini. Untunglah kami tidak perlu berjalan kaki mendaki gunung, karena sudah tersedia gondola.  Hanya sekitar 10 menit menanjak dengan gondola, sampailah kami ke teras yang dikagumi orang-orang di Jepang ini.

Benarlah kata orang-orang tentang Unkai. Wilayah itu sungguh indah. Hanya saja saat kami berkunjung fenomena aliran awan sedang tidak terjadi. Entah karena sudah lewat atau cuaca hari itu tidak memunculkan fenomena ini. Meski demikian, indahnya pegunungan bisa cukup memberi hiburan.

Kompas.com/Wisnubrata Restauran di kaki Gunung Tomamu yang menyediakan masakan hasil bumi setempat.

Di teras Unkai, pengunjung bisa melihat keindahan puncak-puncak gunung Hidaka dan Tokachi sembari menyeruput kopi atau teh di Tenbo Cafe yang berada di teras tersebut. Pengunjung juga diberi kartu pos bergambar lautan awan untuk bisa dikirimkan ke mana saja di seluruh dunia. Kartu pos itu bisa dimasukkan ke kotak pos di sana, dan akan diteruskan ke alamat yang dituju.

Mereka yang ingin sarapan, bisa membelinya di restoran di kaki gunung yang menyediakan makanan-makanan dengan bahan-bahan dari wilayah Hokkaido yang terkenal lezatnya. Walau tidak kesampaian menyaksikan lautan awan pagi itu, namun panenan para petani setempat membuat pengalaman ke Teras Unkai menjadi cerita tak terlupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com