"Selama ini kami akui, Kuningan memang belum jadi prioritas sebagai tempat kunjungan wisatawan," ujar Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kuningan, Dodo Sugiharto, di Kuningan, Kamis (21/8/2014).
Hal tersebut sangat disayangkan mengingat banyak obyek wisata yang dapat dieksplorasi di sini.
"Banyak sekali obyek wisata alam yang murah dan menyenangkan di sini. Misalnya saja kawasan Palutungan di mana terdapat Taman Nasional Gunung Ciremai, Desa Wisata Cigugur, Kawasan Cilimus di mana Perjanjian Linggarjati terselenggara, dan cagar budaya tempat peninggalan sejarah lainnya," tambahnya.
"Itulah sebabnya kami punya banyak peninggalan purbakala yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut," katanya.
Tetapi pada kenyataannya, orang-orang masih lebih tertarik berwisata ke tempat lain. Kendala yang paling terlihat oleh Dodo datang dari ketersediaan transportasi umum sebagai akses mengunjungi obyek wisata. Selama ini wisatawan yang datang ke Kuningan, kebanyakan harus mencari jasa sewa mobil.
Sambil mencari alternatif sebagai jalan keluar, Disparbud Kuningan saat ini mulai membuat langkah strategis untuk membuat Kuningan menjadi obyek wisata priorias, salah satunya dengan mengembangkan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kalau menurut data kami jumlah wisatawan yang datang selalu meningkat kurang lebih 16 persen tiap tahunnya. Semoga saja ada peningkatan lebih banyak lagi nanti," ujar Kepala Disparbud Kuningan, Teddy Suminar.
Mereka optimistis, Kuningan yang sudah mulai fokus di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi mengingat ada beberapa proyek pembangunan jalan tol yang nantinya akan turut melintasi Kabupaten Kuningan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.