Mereka cenderung spontan, tak terlalu banyak waktu untuk perencanaan, dan percaya pada ulasan-ulasan destinasi wisata di internet terutama pada media sosial. Maka tak heran kalau travel blogger menjadi kiblatnya. Kemudian, perilaku ini berkembang menjadi tren dan kian menular.
"Perilaku mereka memang sedikit unik, untuk itu para pelaku industri wisata harus mengenal siapa target pasar mereka,” ungkap CEO Panorama Group, Budi Tirtawisata di Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Budi menjelaskan para pelaku industri wisata harus siap menangani kebutuhan para wisatawan muda ini. Beda pasar, beda pula memperlakukannya. “Semuanya harus dipersiapkan, travel agent harus dapat memberikan informasi dengan mudah. Setidaknya siap mengakomodasi mereka, di samping itu pasar untuk pebisnis jangan sampai dilupakan,” tambahnya.
Untuk pebisnis, ia akan memperhitungkan kebutuhan MICE sedangkan untuk wisatawan muda diberikan rekomendasi hotel-hotel budget. “Yang penting tetap harus disediakan dan dibedakan. Mana perjalanan untuk pelesir atau untuk bisnis,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.