Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan: Abdi Dalem Wajib Lestarikan Budaya Yogyakarta

Kompas.com - 28/08/2014, 14:24 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan abdi dalem keprajan maupun punakawan yang mengabdi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat wajib melestarikan budaya Yogyakarta.

"Abdi dalem wajib melestarikan budaya Yogyakarta lebih dari warga yang lain," katanya pada silaturahim dan syawalan abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (27/8/2014).

Menurut Sultan, abdi dalem yang masih aktif bertugas di pemerintahan wajib untuk merancang dan memanfaatkan dana keistimewaan (danais) untuk program kebudayaan masyarakat. Hal itu tentu saja harus sesuai dengan aturan yang ada.

Selain itu juga harus mengedepankan skala prioritas demi kesejahteraan masyarakat. Hal itu seperti yang tertera pada surat "ajipamasa". "Hal itu diharapkan bisa memacu berkembangnya kegiatan-kegiatan lain yang membangkitkan prakarsa masyarakat agar bisa mandiri," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sultan mengatakan hal itu dilakukan dengan semangat "golong gilig" bertekad menjadi satu, manunggal dengan pemerintah, para empu, akademisi dan kaum cendekiawan, pemerhati budaya dan seni serta seluruh masyarakat.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Prajurit Bugisan mengawal Gunungan Kakung yang dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju ke Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada acara tradisi Grebeg Maulud, Rabu (16/2/2011).
"Kami mempunyai kewajiban meneruskan warisan leluhur Mataram, seperti pepatah wong agung ngeksigondo amangun karyenas tyasing sasama, yang berarti mewujudkan sesuatu yang besar bagi negara, khususnya bagi seluruh masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat mengatakan masyarakat diharapkan lebih meningkatkan upaya untuk pelestarian budaya terutama budaya adiluhung Yogyakarta. "Pelestarian budaya itu dilakukan bersama dengan pemerintah, akademisi, dan kalangan dunia usaha," katanya.

Silaturahim dan syawalan itu diikuti 800 abdi dalem keprajan dan punakawan yang mengenakan pakaian adat jawa berupa surjan dan blangkon untuk pria dan kebaya bagi perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com