Hal itu diungkapkan oleh Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Luar Negeri Jon Masli, Minggu (31/8/2014), di Jakarta.
Menurut dia, sertifikasi dan uji kompetensi bagi SDM yang bergerak dalam bidang perhotelan penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing di tengah gempuran SDM asing yang nantinya akan datang ketika MEA resmi berlangsung pada 2015.
”Sebanyak 3.000 hotel menjadi anggota kami, mulai dari hotel tak berbintang atau hotel melati hingga hotel berbintang satu sampai lima. Semua pegawainya nanti harus tersertifikat dan lolos uji kompetensi,” kata Jon.
Untuk keperluan itu, PHRI bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
PHRI menargetkan sertifikasi bagi seluruh pegawai hotel, mulai dari koki (chef), front desk dan resepsionis, tenaga kebersihan (cleaning service), pembawa barang (porter), pelayan (waiter dan waitress), hingga petugas keamanan (security), bisa diselesaikan dua tahun lagi. Sertifikasi itu diberikan oleh BNSP.
”Khusus untuk petugas keamanan, kami telah bekerja sama dengan Polri selama 2,5 tahun. Intinya, setiap tenaga keamanan hotel di daerah harus mendapatkan sertifikat kelayakan dan lolos uji kompetensi yang dilakukan oleh kepolisian daerah setempat,” ujarnya.
Pelatihan internal
Rencana sertifikasi bagi SDM perhotelan oleh PHRI ditanggapi positif oleh pengelola hotel-hotel jaringan lokal.
Hal senada diungkapkan Sales Marketing Manager Hotel Mambruk Anyer, Banten, Ivi Daspi. ”Terlebih lagi, SDM harus dibekali kemampuan melayani tamu sesuai dengan karakter dan gaya hotel bersangkutan sehingga hotel kita tetap punya nilai tambah dibandingkan dengan hotel-hotel lain,” kata Ivi.
Tidak hanya di bidang perhotelan, pelatihan di bidang layanan tur dan perjalanan juga diperlukan menjelang MEA.
Manager Training Centre Asosiasi Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Saartje Mamoedi menambahkan, saat ini kompetensi tenaga bagian tiket masih rendah. ”Perusahaan perjalanan umumnya asal ambil pegawai yang bisa komputer untuk ditempatkan di bagian tiket. Idealnya mereka dibekali kemampuan melayani konsumen, selain mencarikan jadwal penerbangan dan harganya secara cepat dan tepat,” ujarnya. (REK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.