Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kendala Bahasa, Garuda Pekerjakan Pramugari Asing

Kompas.com - 05/09/2014, 14:05 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai maskapai penerbangan yang memiliki komitmen untuk memberi pelayanan penuh kepada penumpang, Garuda Indonesia mulai pekerjakan tenaga kerja asing sebagai awak kabinnya untuk beberapa rute lintas negara.

"Bukan apa-apa, bukan pula karena kita tidak mau pakai tenaga kerja  Indonesia. Tapi ini untuk kemudahan teknis saja," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Menurut Emirsyah, sebelumnya Garuda Indonesia mempunyai awak kabin yang keseluruhannya asli orang Indonesia. Mereka pun memiliki kemampuan multi talenta, menguasai beberapa bahasa asing tetapi terkadang masih juga ada kendala keselarasan bahasa.

"Sebelumnya, awak kabin kami juga ada beberapa yang bisa bahasa Jepang, Mandarin, Korea. Tapi suatu hari ada pengalaman, saat pramugari melayani tamu asing sempat terjadi kesalahpahaman. Ini menjadi kendala. Mungkin karena kita tidak tahu bahasa yang familiar dipakai apa saja sehingga tidak dapat mengerti apa kata mereka. Maka menghindari kesalahpahaman tersebut, kami pekerjakan pramugari asing," tuturnya.

Awak kabin asing ini selanjutnya dikhususkan untuk penerbangan dengan rute negara asal mereka. "Saat ini pramugari asing kita berasal dari Jepang, Tiongkok, dan juga Korea Selatan. Mereka diberi rute ke negara asalnya, paling tidak saat ke negara tujuan, ada dua pramugari asal negara tersebut yang berada dalam pesawat, sehingga kami dapat memberi pelayanan yang lebih baik," tambahnya lagi.

Dalam teknisnya, jelas Emirsyah, tak ada keistimewaan khusus kepada awak kabin asing ini. Pekerjaan dan pakaian mereka masih sama dengan awak kabin lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com