“Orang sekarang sebenarnya sudah pintar dalam merencanakan liburan, tren digital sudah mengubah cara wisatawan dalam merencanakan liburan mereka. Mereka mengandalkan pencarian secara online untuk merencanakan liburan. Dalam data kami, ada dua juta orang Indonesia melakukan pencarian mengenai travel di Google setiap harinya dan pencarian untuk penerbangan dan juga hotel. Bahkan dampaknya adalah peningkatan aplikasi mobile Skyscanner yang diunduh di Indonesia lebih dari 100 persen tiap tahunnya,” ungkap Marketing Manager Skyscanner Indonesia, Tika Larasati, di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
Kecenderungannya ialah orang lebih banyak ingin membandingkan harga, sedangkan cara yang paling efektif ialah memantau pergerakan harga pada situs-situs online. Untuk itu lah mereka biasa membandingkannya dengan situs metasearch travel seperti Skyscanner yang sudah memuat info tiket pesawat, waktu tempuh perjalanan hingga penginapan.
Sayangnya, kadang perencanaan liburan tersebut terhambat dengan pembelian pada situs online yang mengharuskan pengguna memiliki kartu kredit untuk bertransaksi.
“Penetrasi kartu kredit di Indonesia masih tergolong kecil, yaitu sebesar 5 persen namun masih ada solusi untuk perencanaan liburan dengan memakai partner lokal Tiket.com yang memberikan kemungkinan bagi pengguna Skyscanner untuk melakukan transaksi online dengan metode selain kartu kredit seperti Klik BCA, transfer ATM atau e-banking yang lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia,” kata Cofounder & Commercial Director Tiket.com, Dimas Surya Yaputra memberi solusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.