Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Sandeq Berubah-ubah, Turis Batalkan Kunjungan

Kompas.com - 15/09/2014, 14:08 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Jadwal pelaksanaan Festival Sandeq Race 2014 yang berubah-ubah lantaran persiapan panitia tidak matang, membuat ikon wisata Sulawesi Barat (Sulbar) yang telah menasional bahkan mendunia ini disesalkan sejumlah wisatawan asing. Sejumlah rombongan turis yang telah menjadwalkan kedatangan mereka ke Sulbar untuk menyaksikan Festival Sandeq Race terpaksa membatalkan kunjungan mereka karena jadwal festival yang tidak pasti.

Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang memantau jalannya festival ini menyesalkan ketidaksiapan panitia hingga berdampak kepada peserta dan wisatawan. Festival Sandeq Race 2014 yang menempuh rute Makassar (Sulsel) melintasi delapan kabupaten/kotamadya hingga finis di Mamuju pada 20 September hanya diikuti 25 peserta dari lima kabupaten di Sulbar.

Persiapan panitia pelaksana Provinsi Sulbar selama setahun terakhir yang tidak matang membuat jadwal Festival Sandeq Race terus berubah-ubah. Koordinasi panitia provinsi yang kurang terencana antar-kabupaten membuat festival yang setiap tahun digelar pada Agustus ini terus berubah-ubah dan baru bisa digelar pada 9 September lalu.

Festival Sandeq Race yang telah digelar selama 20 tahun sejak tahun 1995 umumnya diikuti 50 hingga 60 lebih peserta. Sayangnya tahun iin merosot tajam dan hanya diikuti 25 peserta. Minimnya informasi dan sosialisasi panitia, serta nilai hadiah yang dinilai peserta tidak sebanding dengan biaya operasional diduga menjadi salah satu pemicu kurangnya antusias peserta adu nyali di festival ini. Padahal animo penonton untuk menyaksikan ikon wisata unggulan Sulbar ini terus meningkat.

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang telah mengatur agenda perjalanan mereka dengan beberapa agen perjalanan wisata lokal terpaksa membatalkan kunjungan mereka ke Sulbar. Sebanyak 29 turis Jepang, misalnya, yang sedianya akan menghabiskan liburan musim panas di Polewali Mandar, Sulbar, pada Agustus lalu untuk menyaksikan Festival Sandeq yang telah jadi buah bibir di kalangan pelancong di Jepang terpaksa gigit jari alias kecewa karena jadwal festival diundur ke bulan September.

Tim Kemenparekraf untuk wilayah Sulawesi dan Kalimantan, Trindiana M Tikupasang juga menyesalkan kurangnya persiapan panitia hingga berimbas tidak hanya pada jumlah peserta yang merosot tajam tapi juga membuat wisatawan asing kecewa karena jadwal festival yang tidak pasti.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Jadwal Festival Sandeq 2014 yang berubah-ubah menyebabkan sejumlah wisman membatalkan kunjungannya ke Sulawesi Barat. Perubahan jadwal ini juga menyebabkan jumlah peserta merosot tajam.
Trindiana mengatakan ke depan semua pihak termasuk dinas pariwisata dan panitia lokal kabupaten harus duduk bersama agar jadwal pelaksanaan festival lebih pasti. Menurut Trindiana, kepastian jadwal penting agar wisman yang jauh-jauh hari menjadwalkan kunjungan ke Sulbar tidak kecewa dan komplain kepada pemerintah dan panitia gara-gara panitia tidak profesional.

"Festival Sandeq Race yang telah mendunia ini ke depan harus diorganisir lebih terencana agar wisatawan asing yang telah menjadwalkan kunjungan tidak kecewa. Jadwal yag tidak pasti bisa merugikan wisatawan dan ini jadi preseden buruk untuk Sulbar dan Indonesia," ujar Trindiana.

Sementara 25 peserta Festival Sandeq Race 2014 termasuk salah satu warga asing asal Kroasia, Slobodan alias Dado yang memasuki garis finis pada Etape III Parepare-Polewali Mandar, Sabtu (13/9/2014), dijadwalkan akan melanjutkan perlombaan pada Etape IV menempuh jarak Polewali Mandar-Majene, Senin (15/9/2014), sebelum memasuki garis finis pada 20 Sepetember mendatang di Mamuju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com