Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Hotel, Salah Satu Upaya Menjaga Lingkungan

Kompas.com - 18/09/2014, 12:23 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan hotel yang terus meningkat memang didasari karena adanya kebutuhan. Sayangnya pembangunan ini tak selalu berdampak baik terhadap lingkungan. Alih-alih memenuhi kebutuhan pasar, pembangunan yang terus meningkat ini dapat memperburuk lingkungan, sebut saja salah satu dampaknya, pemanasan global. Untuk itu lah penting ke depannya bila hotel mulai sadar dan beralih konsep menjadi green hotel yang ramah terhadap lingkungan.

“Ini menjadi rencana jangka panjang yang harus diwujudkan, dimana para pelaku bisnis hotel harus aware dengan pemeliharaan lingkungan ini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Hal ini penting karena menjadi salah satu hal yang menjadi kewajiban saat pengembangan pariwisata berkelanjutan. “Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan harus lah dijalankan tanpa merusak lingkungan, tapi akhirnya yang juga harus dipertanyakan apakah masyarakat mau membayar lebih untuk tempat-tempat yang memiliki eco-label?" tuturnya.

Kalau di negara maju, menurut Mari,  masyarakat sudah sadar akan hal ini. Untuk itu, mereka tak keberatan membayar lebih untuk fasilitas yang memiliki eco-label.  Mari menyebutkan mungkin solusi pemberian insentif untuk para pelaku bisnis hotel yang menerapkan green hotel bisa menjadi solusi agar ke depannya banyak yang menerapkan konsep ini.

“Insentif yang akan diberikan misalnya dapat berupa peringanan pajak atau bebas PPN saat pembelian mesin-mesin yang berkaitan kelangsungannya untuk menjalankan konsep green hotel ini, mudah-mudahan dengan seperti itu mulai banyak yang melirik untuk menerapkan konsep ini. Tapi kembali lagi, apakah calon pengunjung akan mau bayar lebih?” tambahnya lagi.

Seperti diketahui, tempat-tempat dengan eco-label memang biasanya dihargai dengan harga yang lebih mahal. Hal tersebut karena dibutuhkan fasilitas lebih untuk efisiensi energi dan manajemen hotelnya. “Green hotel kan bukan Cuma soal banyak pohon di hotel tapi juga banyak fasilitas penunjang yang membuatnya agar ramah terhadap lingkungan,” ungkapnya

Saat ini di Indonesia masih minim hotel dengan konsep hijau seperti itu. “Masih sedikit sekali, padahal penting untuk masa depan. Ya saya rasa, pelan-pelan harus ada edukasi baik untuk pelaku bisnis dan juga masyarakat,” kata Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com