Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Berkelanjutan Jangan Merusak Alam

Kompas.com - 18/09/2014, 16:03 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -   Imbauan untuk stakeholderagar konsisten dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, perlu diberikan standar khusus. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu.

“Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan berarti pengembangan pariwisata harus dijalankan tanpa merusak lingkungan, tatanan sosial dan budaya setempat serta memberi manfaat kepada komunitas dan masyarakat lokal,” kata Mari saat ditemui seusai pembukaan Seminar Nasional Kepariwisataan bertema ‘Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan’, Rabu (17/9/2014) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona.

Maka, mengingat pentingnya hal tersebut, Mari juga menyebutkan perlu adanya campur tangan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata daerahnya agar terus berkelanjutan. “Jangan sampai, masyarakat lokal hanya menjadi penonton,” katanya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Mari menuturkan bahwa aspek pengembangan pariwisata yang paling pokok adalah persiapan dan pengembangan destinasi dan produk wisata yang berkelanjutan, dan karena pentingnya berbagai aspek serta keterlibatan dari banyak pemegang kepentingan, maka kompleksitas yang dihadapi juga cukup tinggi. Karena itu lah perlu adanya kesadaran, pemahaman yang sama dan koordinasi antar berbagai pihak.

“Esensi dari pariwisata berkelanjutan kan itu. Kriterianya antara lain, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial bagi masyarakat setempat. Dengan begitu akan mendatangkan dampak yang terus positif,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com