Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Papua Diharapkan Hapus Isu Konflik

Kompas.com - 24/09/2014, 15:28 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Travel warning akibat isu konflik di Papua kerap kali menjadi sandungan kunjungan wisatawan mancanegara. Pada waktu-waktu tertentu, peningkatan kunjungan wisatawan konsisten meningkat, ditandai dengan pesanan tiket perjalanan ke sana. Tetapi di waktu yang lain, wisatawan berubah pikiran hingga menangguhkan kunjungannya.

Dari data travel kunjungan wisatawan yang mengunjungi Carstensz berjumlah 300 sampai 1000 orang per tahun, masih tergolong rendah. Hal ini tentu saja ditengarai oleh isu konflik di tanah Papua.

"Banyak wisman ingin datang ke Carstensz tapi sayang karena aksesibilitas yang masih sulit. Banyak yang melapor ke kedutaan besar untuk mendapat kemudahan. Tak disangka laporan tadi bukannya berakhir dengan solusi malah berujung dengan pembatasan jumlah warga negara yang datang oleh duta besar hingga asumsi-asumsi negatif yang berakibat pada travel warning. Padahal di sana tidak ada apa-apa. Kita bisa jamin, Intan Jaya aman. Dengan peresmian kampung wisata diharapkan makin banyak wisatawan yang datang,” kata Tour Operator Wisata Carstensz, Maximus Tipagau.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Turis asing di Danau Sentani

Banyaknya wisatawan yang datang diyakini bisa menjadi jaminan kalau tak semua tanah Papua terancam. “Kami bersyukur dengan diresmikannya Kampung Wisata Ugimba dan Carstensz menjadi obyek wisata unggulan. Kalau nanti semakin banyak wisatawan yang datang, dengan sendirinya hal ini yang akan mengikis isu-isu negatif di sana. Saya rasa ini alternatif baik untuk membuktikan bahwa Papua khususnya Intan Jaya aman,” kata Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni saat peresmian Kampung Wisata Ugima oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa (23/9/204).

Pada kesempatan tersebut pula, Natalis menjelaskan bahwa ke depannya akan dikerahkan polisi-polisi wisata. “Mudah-mudahan tahun depan sudah siap polisi-polisi wisata, akan kita follow-up terus, agar tahun depan siap,” tambahnya.

Persoalan polisi wisata tersebut bahkan langsung mendapat sambutan baik dari mantan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perencanaan Kapolri. “Saat ini sedang disiapkan. Polisinya dipersiapkan yang bisa berbahasa Inggris dan juga bisa mendaki. Tentu sayang sekali kalau tidak bisa kita kembangkan. Ada dua destinasi wisata minat khusus di Papua yang sudah dikenal di mata internasional, Raja Ampat dan Carstensz. Semua orang tahu kalau Raja Ampat aman karena sudah banyak wisatawan yang datang ke sana, saat ini kita mau hal tersebut juga menjadi asumsi bagi yang ingin datang ke Carstensz,” ujar Tito.

KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI Atraksi lukis kulit kayu sepanjang 1 kilometer pada Festival Danau Sentani 2014.

Dengan demikian, tak ada lagi konflik di tanah Papua, hingga Papua bisa mandiri dengan pengembangan obyek wisata yang masih alami dengan kearifan lokalnya. “Peresmian Kampung Wisata Ugimba menjadi satu jalan kami untuk membuktikan bahwa Papua sedang membangun dirinya. Harapannya tentu selain dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, obyek wisata di Papua tak hanya bisa menjadi aset orang Papua, tapi juga aset nasional. Dengan peningkatan sektor pariwisata, isu konflik dan lain-lain akan terhapus sendirinya,” kata Natalis.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com