Warung Bunana punya gaya sendiri dalam menyajikan roti canai dan teh tarik andalannya. Roti disajikan dalam sebuah piring kayu ukuran kecil yang beralaskan daun pisang, terkesan ada sentuhan alami terselip di sini. Cara meracik teh pun bisa secara langsung dihadapan pengunjung. Mereka cukup telaten menciptakan campuran teh tarik dengan cara memadukan kedua tangannya menuang dan menangkap minuman yang telah dicampur dengan susu.
Mereka memadukan seni mengolah, beraksi sekaligus bisa menghibur. Mereka yang bertugas meramu tampak lihai menggunakan dua cangkir berbahan stainless di kedua tangannya. Cara ini menjadikan kedai ini benar–benar seolah berada di tempat teh itu berasal, yakni di negaranya India dan Malaysia.
"Kebetulan bos kami suka traveling di hampir seluruh negara bagian Asia, jadi konsep ini diambil dari pengamatannya selama jalan–jalan," ungkap Terry Ginting, selaku manajer operasional, kepada Kompas Travel pertengahan bulan lalu.
Terry yang membawahi empat cabang Warung Bunana menjelaskan, bagi orang India dan Malaysia, teh tarik akan pas disuguhkan dengan roti canai. Roti yang berbahan adonan tepung terigu ini memiliki cita rasa tawar bila dicicipi tanpa ada campuran. Oleh orang India sendiri, roti canai akan selalu ditemani dengan hidangan Kare India. Gaya yang khas ini bisa dilihat di semua cabang Warung Bunana.
"Orang India yang tinggal di Malaysia, waktu zaman penjajahan mereka bermigrasi keluar. Sekumpulan orang inilah yang menciptakan semua," terang pria asli Medan ini.
Kebanyakan para pengunjung adalah kaum adam dan hawa berbagai golongan. Mereka yang memilih tempat ini sebagai ajang untuk nongkrong bersama, bersantai sembari menikmati menu andalan yang tersedia. Golongan anak muda, sekolahan juga kuliahan, mereka lebih sering memilih menu bercita rasa manis, seperti banana keju chocolate ditemani segelas teh tarik panas ataupun dingin.
Seorang pengunjung mengaku memilih kedai ini berkat referensi teman. Ia penasaran dengan cerita teman dari menu andalan yang dimiliki oleh warung teh tarik dan roti canai ini. "Saya penasaran dengan rasa teh tarik dan martabak. Di sini martabaknya beda dengan tempat lain, lebih banyak ada sayuran. Bagi yang vegetarian saya kira pas," kata Evira, mahasiswi Universitas Udayana.
Untuk pelayanan, Warung Bunana hanya mengerahkan 8 orang secara keseluruhan yang merupakan kaum pria energik dan muda. Menu yang dipilih akan siap dalam sekejap di meja berbahan kayu. Ornamen meja dan kursi kayu menambah nuansa natural menemani anda bersantap. Nuansa romantik juga terasa dengan hadirnya penerangan yang cukup. Tersedia juga ruang pendingin yang cukup menampung pengunjung sampai 25 orang.
Nah, apabila Anda penasaran untuk mencoba sambil melihat atraksi meracik teh dengan cara unik dan sekalian memilih tempat nongkrong, warung ini bisa sebagai salah satu pilihan buat yang gemar bersosialisasi dan berbaur dengan anak muda lainnya di luar kawasan Kuta. (Eka Juni Artawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.