Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramah kepada Wisatawan Belum Cukup...

Kompas.com - 05/10/2014, 12:19 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com - Belasan tahun menjadi penunggu Taman Bawah Laut Olele, pria kelahiran 5 April 1979 ini tahu benar cara menangani para wisatawan yang menghabiskan waktunya di obyek wisata tersebut.

"Ramah pada wisatawan saja tidak cukup. Yang paling penting adalah membuat mereka nyaman dan terjamin keamanannya," ungkap Yunis Amu, yang bekerja di salah satu dive centre sejak tahun 2003.

Apalagi, kata dia, menyelam adalah olahraga yang berisiko tinggi, sehingga penyedia jasa harus menguasai segala teknik menyelam, memotret, hingga pencegahan dan penanganan bila terjadi kecelakaan saat menyelam.

Tak hanya itu, Yunis Amu bahkan harus meluangkan waktunya untuk memungut sampah-sampah di dalam laut demi menjaga kesehatan terumbu karang dan ikan, serta memuaskan para wisatawan.

KOMPAS/MOHAMAD FINAL DAENG Wisatawan snorkeling di salah satu wilayah terumbu karang di Pulau Labengki, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (4/5/2013). Pulau Labengki menyuguhkan keindahan panorama alam bawah laut yang masih terjaga keasriannya.
Sebelum mengenal scuba diving yang menggunakan tabung oksigen, Yunis sudah menyelami Olele dengan menggunakan cara tradisional yakni bernafas melalui selang dan compressor.

Baru setelah Olele diperkenalkan pada wisatawan dunia tahun 2003, ia mulai belajar menyelam profesional hingga menjadi dive master seperti saat ini.

Dalam sehari Yunis biasanya menangani dua hingga tiga rombongan wisatawan dalam dan luar negeri yang ingin menyelam maupun snorkeling. "Yang paling padat adalah November hingga Januari. Di bulan itu saya nyaris tak bisa istirahat karena setiap hari ada pengunjung, penyelam hingga fotografer bawah laut," ujar warga asli Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo itu.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan asing melewati Jalan Rotowijayan saat menikmati pemandangan Kota Yogyakarta dari atas becak, Rabu (1/8/2012).
Sebesar 50 persen wisatawan mancanegara yang menyelam di Olele berasal dari Asia dan sisanya adalah turis Eropa.

Menurutnya, 99 persen pengunjung yang datang mengaku puas dengan hamparan terumbu karang yang cantik dan sehat di Olele.

Keindahan bawah laut itu bisa dinikmati hanya beberapa meter dari pemukiman warga, serta menyediakan ragam biota unik dan langka yang bisa dengan mudah ditemukan. "Saya ingin tetap menjaga Olele sampai kapan pun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com