Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Museum Bahari Tampil dengan Wajah Baru

Kompas.com - 08/10/2014, 15:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Renovasi Museum Bahari yang berlokasi di Jalan Pasar Ikan Jakarta Utara ditargetkan rampung akhir 2014 dan ke depan museum tersebut diharapkan tampil dengan wajah baru dengan sejumlah penambahan fasilitas.

"Saat ini beberapa pekerjaan masih dilaksanakan yaitu penambahan perpustakaan, pembenahan ruang tata pamer lanjutan bertema cerita kepahlawanan laut dunia dan renovasi taman bagian dalam," kata Kepala Seksi Pameran dan Edukasi Museum Bahari Irfal Guci di Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Ia mengatakan selain penambahan perpustakaan, pada taman bagian dalam juga dilakukan penggantian ubin sehingga terlihat lebih rapi.

"Tidak hanya itu, museum yang memamerkan koleksi yang bertema kelautan tersebut, juga akan menyediakan fasilitas ruang pertemuan serba guna untuk 100 orang serta café bahari dengan fasilitas live musik," kata dia.

Menurutnya, ruangan tersebut dapat digunakan untuk kegiatan rapat dan lainnya dimana didalamnya telah disiapkan sejumlah fasilitas pendukung seperti pengeras suara, proyektor hingga cafe untuk konsumsi.

Sementara, ruangan pamer bertema Pulau Onrust juga direnovasi menjadi ruang tata pamer bertema cerita kepahlawanan laut dunia memperkaya koleksi yang telah ada.

Irfal mengatakan renovasi dilakukan untuk meningkatkan minat pengunjung dan menampilkan sesuatu yang baru dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp3 miliar dan diperkirakan selesai pada awal Desember 2014.

 "Pada 2012 tercatat jumlah pengunjung mencapai 25 ribu orang, 2013 sebanyak 30 ribu orang dan pada 2014 ditargetkan jumlah pengunjung mencapai 40 ribu orang," kata Kepala Seksi Pameran dan Edukasi Museum Bahari Irfal Guci di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan untuk menarik minat pengunjung pihaknya menggelar sejumlah program dan kegiatan guna meningkatkan daya tarik mulai dari Pameran Batavia Art Festival, Passer Ikan Fair, Pameran Bahari Nusantara dan Pameran Museum Day.

Menurutnya, sejumlah wisatawan asing yang berkunjung tertarik mempelajari sejarah kelautan di museum ini.

"Mereka berasal dari sejumlah negara mulai dari Jerman, Belanda, Korea, Australia, Prancis dan lainnya," kata dia

Selain mengangkatkan sejumlah program guna menarik minat wisatawab, juga dilakukan pemberdayaan sejumlah komunitas guna meningkatkan kecintaan dan pengenalan masyarakat terhadap museum, kata dia.

Sementara, petugas penjualan tiket Museum Bahari Revi Mutia mengatakan setiap harinya sekitar 20-50 wisatawan berkunjung ke museum ini.

"Paling ramai saat akhir pekan, kalau wisatawan mancanegara lebih banyak berkunjung pada Juli-September karena bertepatan dengan musim libur," kata dia.

Sedangkan seorang wisatawan asal Belanda Sharmayne yang sedang berkunjung ke Museum Bahari mengatakan ini merupakan kunjungan pertama ke tempat ini.

"Sangat bagus dan dapat menambah pengetahuan tentang sejarah kelautan," kata dia.

Museum Bahari dibangun oleh Kongsi Dagang Belanda VOC pada 1701 dimana sejak 1652 sampai 1759 secara bertahap bangunan ini digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah dan hasil bumi, seperti kopi, teh tembaga,timah, dan tekstil.

Saat ini museum bahari memiliki 1.120 koleksi terdiri atas kapal, replika, alat banrtu navigasi pelayaran, koleksi biota laut, alat tangkap tradisional, lukisan bahari serta barang muatan kapal tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com