Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara

Kompas.com - 12/10/2014, 20:08 WIB

SEBAGAI bagian dari kebudayaan dan status sosial, setiap negara memiliki tradisi minum teh  yang unik. Keterampilan menyajikan teh hingga cara meminumnya ini lestari hingga turun-temurun. Meski berbeda-beda tradisinya, ritual minum teh di berbagai negara ampuh sebagai alternatif membangun kehangatan keluarga. Seperti apa, ya?

Rusia: Teh untuk Musim Panas dan Musim Dingin
Ritual minum teh di Rusia ada sejak abad 17. Masyarakat biasanya menggunakan ketel samovar  untuk mendidihkan air di atas tungku dan arang. Di musim panas,samovar diletakkan pada meja di sebuah taman. Sedangkan di musim dingin, samovar diletakkan di dalam ruangan rumah.

Menunggu air dalam samovar mendidih, zavarka (poci teh khas Rusia) pun dipanaskan hingga beruap. Sambil mengelap uap yang menempel di zavarka, daun teh dimasukkan hingga hangat dan layu. Tak lupa zavarka ditutup rapat hingga aroma teh menguar harum. Setelah mendidih, air dituang perlahan ke dalam zavarka hingga daun teh tenggelam.

Kemudian air teh dituang ke dalam gelas-gelas perak dan ditetesi air lemon. Tak lupa satu sendok selai atau gula putih dimasukkan ke dalam mulut sebelum menyesap teh. Sajian kue-kue manis melengkapi ritual minum teh yang dinikmati bersama keluarga.

Belanda: Disajikan bersama Biskuit
Biasanya orang Belanda mimum teh sebelum makan siang antara pukul 10-11 dan setelah makan malam antara pukul 7-8. Bedanya, orang Belanda suka meminum teh dengan sajian sekeping biskuit yang diletakkan di pinggir alas cangkir. Teh yang disajikan biasanya tanpa campuran susu dan lebih encer dibandingkan teh khas Inggris.

Irak: Ajang Kumpul Keluarga
Ternyata setiap keluarga di Irak selalu menyempatkan diri berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Mereka akan duduk melingkar dan mengobrol akrab di ruang tamu sambil menunggu teh disajikan.

Proses membuat tehnya diawali dengan daun teh yang dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daun terlihat naik ke atas. Poci kemudian diletakkan di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh tenggelam.

Indonesia: Ada Teh Disajikan dengan Telur
Di Indonesia teh pertama kali dikenal tahun 1686, ketika Dr. Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke Tanah Air. Uniknya, awalnya tanaman teh di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias.

Lalu di abad 17 pemerintah Belanda mendatangkan teh dari Cina untuk ditanam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sejak itu, masyarakat Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk perjamuan resmi hingga penghangat di tengah keluarga sehari-hari. Sambil minum teh ditemani camilan khas Indonesia, keluarga bisa saling berkomunikasi dengan lebih akrab.

Beberapa daerah di Indonesia mempunyai tradisi minum teh yang khas, seperti teh poci di Tegal, teh nasgitel  di Solo, teh telur di Padang, dan sebagainya. Bahkan di Solo dikenal profesi khusus penyeduh teh yang disebut Jayeng.

Masyarakat Eropa menyebut teh sebagai “tay ” atau “ yang berasal dari bahasa Canton. Lalu orang Inggris melafalkannya sebagai “tea ”, sementara bangsa Belanda menyebutnya “tee ”. Nah, konon dari situlah awal mula masyarakat Indonesia menyebut “teh”.

Shutterstock Upacara teh tradisional Jepang.

Jepang: Upacara Minum Teh Berlangsung 4 Jam
Masyarakat Jepang mulai mengenal teh matcha yang terbuat dari bubuk teh hijau pada abad 12. Namun, upacara minum teh dikenal sejak abad 16 dan dipelopori Sen No Rikyu. Biasanya tradisi upacara minum teh berlangsung empat jam dan masih dilakukan hingga kini oleh masyarakat Jepang.

Pertama, tamu datang dan diantar ke ruang tunggu. Lalu tuan rumah mengajak tamu berjalan ke taman. Setelah mencuci tangan di pancuran taman, tamu masuk ke ruang penyuguhan teh. Tuan rumah akan menyiapkan teh kental dan setelah selesai ia akan membunyikan gong yang menandakan tamu untuk memulai upacara minum teh di ruang penyuguhan teh.

Teh biasanya disiapkan khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh. Ruang untuk minum teh disebut chashitsu . Sebelum meminum teh, posisi motif cawan (mangkuk teh) tidak boleh berada di bawah mulut untuk menghormati karya lukis pada cawan. Biasanya teh disajikan dengan kue manis untuk menetralkan rasa pahit teh.

Upacara minum teh selain membangun keakraban keluarga juga mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup, tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni dalam ruangan upacara minum teh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com