Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Keindahan Perut Bumi

Kompas.com - 13/10/2014, 14:08 WIB
DI tengah hamparan tanah Pacitan yang berbatu nan tandus, tersingkap ceruk-ceruk bawah tanah dengan keindahan yang mengundang decak kagum. Surga para penelusur goa yang menjadi bagian dari kawasan karst Gunung Sewu itu tersebar dengan beragam bentuk dan struktur.

Goa itu antara lain Luweng Jaran di Desa Jlubangan, Kecamatan Pringkuku, dan Luweng Suling di Desa Klepu Karanganom, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur. Penelusur goa dari Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran, Bandung, menjelajahi keduanya, 19-21 September silam.

KOMPAS/HARRY SUSILO Mulut Luweng Jaran di kawasan karst Gunung Sewu, Pacitan, Jawa Timur.
Luweng Jaran dan Luweng Suling merupakan goa jenis vertikal yang harus dimasuki dengan menuruni mulut goa menggunakan tali dan teknik khusus hingga ke dasar ceruk. Mulut goa yang sempit dengan kedalaman belasan hingga puluhan meter di bawah permukaan tanah membuat sinar mentari pun enggan merambat masuk.

Para penelusur goa menyongsong gelap dengan berbekal penerangan dari senter kepala (headlamp). Setiba di dasar goa, terhampar lorong yang bercabang menyerupai labirin.

KOMPAS/HARRY SUSILO Goa bawah tanah di kawasan karst Gunung Sewu, Pacitan, Jawa Timur.
Terkadang mereka harus mendongak karena berada di ruangan sebesar gedung pertemuan atau merayap karena lorong yang dilewati hanya setinggi 50 sentimeter. Sebagian lorong juga dilalui sungai bawah tanah dengan arus cukup deras.

Ceruk-ceruk labirin itu pula yang menyimpan sejuta keindahan dari ornamen-ornamen goa yang berkilauan di dalamnya. Tidak hanya juntaian stalaktit dan stalagmit, tetapi ada juga yang berbentuk hamparan lekukan tirai jendela, tegakan pilar, mutiara, atau aliran air yang membeku.

KOMPAS/HARRY SUSILO Merayap di kawasan karst Gunung Sewu, Pacitan, Jawa Timur.
Sejumlah penelusur goa dan ahli speleologi baik dari dalam maupun luar negeri secara periodik datang ke Pacitan untuk mengeksplorasi dan melakukan pemetaan. Kekayaan struktur geologi di kawasan karst Gunung Sewu ini sangat potensial dikembangkan menjadi obyek wisata minat khusus dan penelitian. (HARRY SUSILO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com