Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Batik Khas Kabupaten Tangerang

Kompas.com - 28/10/2014, 17:05 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ragam batik di Indonesia begitu kaya. Kalau dilihat kembali, Provinsi Banten juga memiliki karya batik nan indah. Kalau selama ini yang baru dikenal hanya batik asal Baduy atau pun Tangerang Selatan, maka tak ada salahnya berkenalan dengan batik dari Kabupaten Tangerang, salah satu kabupaten yang juga terdapat di Provinsi Banten.

"Saat ini kami (perajin batik) baru mengeksplorasi dua motif batik yaitu wareng dan kacang," ujar Ketua UMKM Kabupaten Tangerang, Sri Maryanti saat ditemui di Gebyar Wisata Banten 2014, Minggu (26/10/2014).

Sri lantas memperlihatkan beberapa kain batik dengan dua motif yang disebutkannya. Kedua motif batik tersebut memiliki warna dengan nuansa gelap dan motif diagonal.

"Dua batik ini memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang menetap di Kabupaten Tangerang," tambahnya.

Menurut Sri, kacang merupakan tanaman yang kerap kali ditemui pada tiap halaman rumah di Kabupaten Tangerang yang kebetulan memiliki jenis tanah yang gembur. Sedangkan wareng berarti galak. Biasa disematkan pada ayam jantan. "Ayam wareng atau ayam galak juga menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang yang dulunya suka mengadu ayam," terangnya kembali.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Motif batik Ayam Wareng merupakan salah satu motif khas Kabupaten Tangerang. Ayam Wareng memiliki filosofi yaitu ayam jantan yang galak dan biasa dipelihara oleh masyarakat di Kabupaten Tangerang.

Sayang, menurut Sri, motif-motif yang dihasilkan oleh perajin batik Kabupaten Tangerang belum terlalu beragam. "Saat ini mungkin hanya dua motif, mungkin ke depannya bisa bertambah dan juga mungkin dapat berubah karena memang belum dipatenkan," ungkapnya.

Belum adanya hak paten memang menjadi kendala yang membatasi Kabupaten Tangerang untuk mengeksplorasi lebih dalam lagi batik sebagai identitas. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Pariwisata Disporabudpar, Murtasiah.

"Untuk urusan ekonomi kreatif, kami memang masih dalam tahap membangun. Batik pun belum dipatenkan karena motif Kabupaten Tangerang masih dinilai mirip dengan batik mataram, walaupun kalau dilihat lebih seksama tentu sangat berbeda. Perlu sinergi beberapa pihak untuk dapat hak paten," ungkapnya.

Walaupun begitu, perajin batik di sana tetap menggali identitasnya dengan tetap mengeksplorasi ciri khas Kabupaten Tangerang yang dapat dijadikan motif batik.

"Sebenarnya tak hanya batik yang kami angkat, dari dulu Kabupaten Tangerang juga dikenal dengan kerajinan tas berbahan dasar reptil. Ini akan terus kami lestarikan. Kalau batik juga kami akan gali terus hingga nanti dapat kami patenkan motif yang tepat," tutup Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com