"Kebanyakan orang Eropa stop di Bangkok atau Kuala Lumpur, tidak sampai Indonesia. Thai Airways itu misalnya ada penerbangan langsung Oslo (Norwegia)-Bangkok dan selalu full. Kita nggak punya," ungkap Wening yang sebelumnya bertugas sebagai Minister Counsellor di Norwegia, saat ditemui di sela-sela acara "Media Workshop: Hello Budapest" di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Ia mengaku banyak orang yang akhirnya tidak mengenal Indonesia karena memang di kawasan Eropa hanya sedikit rute penerbangan langsung ke Indonesia. "Seperti di Norwegia, banyak yang tanya 'bagaimana caranya untuk mencapai ke negaramu'. Kita nggak ada konektivitas dengan Norwegia," kata Wening.
Apalagi, lanjutnya, Norwegia dan negara-negara Eropa utara belum dipandang sebagai prioritas untuk promosi pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata. Padahal, daya beli orang Norwegia sangat tinggi.
Promosi Indonesia di Hungaria
Sementara itu, Wening berencana untuk mempromosikan Indonesia di Hongaria dengan cara "blusukan" ke sekolah-sekolah dasar di Hongaria. Ia mengungkapkan anak kecil masih lebih gampang dipengaruhi.
"Kita bisa putarkan misalnya film pendek di sekolah. Harapannya saat mereka pulang ke rumah, mereka cerita ke orang tua mereka," tutur Wening.
Wening juga mengaku sudah bertemu dengan pengusaha yang berencana membuka restoran Indonesia di Budapest. Hal ini dapat mempromosikan Indonesia tidak hanya kepada orang Hongaria namun turis mancanegara.
"Budapest itu tidak perlu dipromosikan juga orang-orang datang ke sana. Orang-orang bilang Hongaria itu negeri tercantik di Eropa. Turis sangat banyak di Budapest. Restoran Indonesia itu bisa untuk mengaet turis-turis di Budapest," jelasnya.
"Kita memang kiblatnya untuk pendidikan masih Amerika Serikat dan Australia. Kita coba dorong agar tawaran pendidikan di Hongaria dimanfaatkan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, jika dibanding-bandingkan, biaya pendidikan di Hongaria bisa sekitar 30 persen lebih murah dibanding Amerika Serikat dan Australia. Menurut Wening, untuk biaya hidup, Hungaria termasuk yang terjangkau di kawasan Eropa. "Tidak mahal seperti Norwegia dan negara-negara Skandinavia," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.