Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Mendatangkan Turis, Indonesia Negara Tertutup

Kompas.com - 05/11/2014, 17:46 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika berbicara tentang menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Indonesia tergolong negara tertutup. Terutama jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang gencar dalam hal pariwisata, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

"Indonesia itu negara tertutup. Kita hanya berikan fasilitas bebas visa (kunjungan singkat) ke 15 negara," ungkap Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata I Gde Pitana kepada Kompas.com, usai Rapat Koordinasi Gabungan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Sebagai gambaran, ada 15 negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat ke Indonesia. Indonesia sendiri kedatangan jumlah wisman sebesar 8,8 juta wisman tahun 2013. Sementara Thailand memfasilitasi bebas visa untuk 56 negara, dengan jumlah wisman tahun 2013 sebesar 26,5 juta. Sedangkan Malaysia memberikan bebas visa kepada 164 negara, jumlah wisman tahun 2013 mencapai 25,7 juta.

Negara pesaing seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, menerapkan fasilitas bebas visa pada hampir semua negara pasar utama pariwisata. Sementara Indonesia memberlakukan visa hampir kepada semua pasar utama. Pasar utama pariwisata Indonesia antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Taiwan, India, Filipina, Hongkong, Inggris, Perancis, Rusia, dan Timur Tengah.

"Dari pasar utama kita, kalau Singapura dan Malaysia sudah pasti bebas visa, karena di ASEAN. Sisanya yang bukan ASEAN, hanya Hongkong yang bebas visa," tutur Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Noviendi Makalam kepada Kompas.com pada kesempatan yang sama.

Saat ini, Indonesia menerapkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat untuk 15 negara. Kelima belas negara tersebut adalah 9 negara di ASEAN (Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos),  Chile, Hongkong, Makau, Maroko, Peru, dan Ekuador.

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Wisatawan memanfaatkan sepeda untuk berkeliling Gili Trawangan, Lombok Barat, NTB, Sabtu (9/7/2011). Wisatawan dipatok tarif sewa sepeda sebesar Rp 15.000 perjam atau Rp 45.000 per hari.
"Negara-negara yang memberikan bebas visa seperti Malaysia dan Singapura, pertumbuhan wisman-nya tinggi. Beberapa studi menyebutkan (bebas visa) bisa meningkatkan kunjungan wisman sebesar 5-25 persen. Kalau diimplementasikan di Indonesia, wisman bisa naik," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat jumpa pers mengenai Rapat Koordinasi Gabungan Bebas Visa Kunjungan Singkat dan Penyederhanaan Perizinan Kapal Wisata.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Mabes Polri, BIN, dan Bais TNI. Rencananya, pemerintah akan memberikan bebas visa pada lima negara yang merupakan pasar utama pariwisata Indonesia, yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Rusia, dan Australia.

Berdasarkan kajian United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dan World Travel & Tourism Council (WTTC) menyebutkan bahwa pemberlakuan bebas visa bisa meningkatkan kunjungan wisatawan sebesar 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com