Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Alam, Budaya, dan Pelayanan Keunggulan Pariwisata Bali

Kompas.com - 10/11/2014, 11:38 WIB
GIANYAR, KOMPAS.com - Bali sebagai jendela pariwisata Indonesia terus mempercantik diri agar daya tariknya semakin kuat khususnya pada budaya, alam, dan pelayanandalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia,  yang sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai Bali.

Dalam kunjungan kerja selama dua hari ke Bali pada Jumat (7/11/2014) dan Sabtu (8/11/2014), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya melakukan dialog dengan para tokoh pariwisata dan para pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali dan pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (BPPI) Bali. Pada kunjungan itu Menpar juga membuka Festival dan Selebrasi 100 Tahun  Gong Kebyar di kawasan Puri Saren Ubud.

Siaran pers Puskompublik Kementerian Pariwisata kepada Kompas Travel, Minggu (9/11/2014) menyebutkan, Festival dan Selebrasi 100 Tahun  Gong Kebyar ini merupakan agenda budaya yang merefleksikan gaya kebyar yang berkembang 100 tahun lalu di Ubud Bali. Pada festival itu disuguhkan karya-karya monumental gebyar (seperti Kebyar Legong, Palawakya, Kebyar Pengeleb, dan Kebyar Ding Sempati) oleh para seniman tua yang piawai. Para seniman tua ini sebelum pentas memaparkan proses karya dan pengalaman mereka.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.
Pada kunjungan itu Menpar meninjau sejumlah fasilitas wisata budaya seperti Museum Puri Lukisan dan Museum Marketing 3.30 yang pada kesempatan itu sekaligus meresmikan MarkPlus Center for Tourism and Hospitality.

Arief mengatakan, Bali sudah lama dikenal wisatawan dunia sebagai the best destinations karena mempunyai keunggulan tiga hal yakni budaya (culture), alam alam (nature), dan pelayanan (hospitality).

“Keunggulan budaya (culture) kita akan kembangkan dalam produk wisata antara lain wisata heritage dan religi, wisata kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa," katanya seraya menyebutkan pengembangan produk wisata yang mengandalkan kekuatan budaya memiliki porsi sekitar 60 persen.

“Ubud sudah lama dikenal oleh wisman dengan wisata pedesaan dan masyarakatnya kreatif  mengembangkan kesenian baik seni kriya atau lukisan, serta seni tari dan pertunjukan,” katanya.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI I Nyoman Jendra (49), pelukis asal Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tengah sibuk menyelesaikan lukisannya di ruang pamernya, Rabu (11/12/2013). Ia salah satu pelukis yang setia mengembangkan seni lukis di Ubud yang dipengaruhi pelukis besar Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan I Gusti Nyoman Lempad di era tahun 1930-an.
Arief menjelaskan keunggulan alam akan dikembangkan dengan produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan. Porsi pengembangan alam sebesar 35 persen, sedangkan buatan manusia dikembangkan sebagai wisata MICE, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu porsinya sebesar 5 persen.

Ada lima besar produk wisata sebagai kontributor kunjungan wisman ke Indonesia, sebagaimana hasil dari survei PES (passenger exit survey) 2013 oleh Pusdatin Kemenpar yakni wisman yang melakukan wisata belanja dan kuliner (80 persen), wisata religi dan heritage (80 persen), wisata bahari (35 persen), wisata MICE (25 persen), dan wisata olahraga (5 persen).

Menurut Arief, tekad untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisman pada 2019 perlu upaya perbaikan dan peningkatan sarana infrastruktur pariwisata, infrastrutur ICT, aksesibilitas (conectivity, seat capacity dan direct flight) serta regulasi di antaranya penyederhanaan perizinan serta kemudahan pelayanan visa.

PUSKOMPUBLIK KEMENTERIAN PARIWISATA Dalam kunjungannya ke Gianyar, Bali, Jumat (7/11/2014) dan Sabtu (8/11/2014), Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi Museum Puri Lukisan dan Museum Marketing 3.30 dan sekaligus meresmikan MarkPlus Center for Tourism and Hospitality.
“Dalam  rakor dengan Menko Kemaritiman belum lama ini telah disepakati untuk memberikan bebas visa kepada wisman dari pasar utama yakni Australia, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Rusia. Juga kemudahan perizinan bagi masuknya wisman kapal yacht  yang dapat meningkatkan peluang kerja  bagi  masyarakat Indonesia,” kata Arief.

Lembaga MarkPlus Center for Tourism and Hospitality yang diresmikan oleh Menpar merupakan lembaga pengembangan bisnis industri pariwisata dan hospitality  yang fokus pada peningkatan kapabilitas SDM melalui pembelajaran, pendalaman industri melalui penelitian yang komprehensif serta menyediakan solusi permasalahan bisnis melalui konsultasi. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com