"Kami senang akhirnya misi Kementerian Pariwisata mempromosikan 'Beyond Bali' diakui dunia," ujar Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, kepada Antara London, Jumat (7/11/2014).
Apalagi, menurut Nia, penghargaan dari lembaga independen yang bergerak dalam penerbitan buku wisata terkemuka di dunia itu diberikan kepada daerah wisata Flores di Indonesia sebagai satu-satunya wilayah atau region di Asia.
Region lainnya adalah daerah wisata Gallipoli di Turki, Rocky Mountain National Park (AS), Toledo (Belize), Tasmania (Australia), Arctic Norway (Norwegia), Khumbu (Nepal), The Copper Canyon (Mexico), Flores (Indonesia), Atacama Desert (Chile), dan Macau (Tiongkok).
Menurut Chris Zeiher dari Lonely Planet, penghargaan diberikan berdasarkan rekomendasi yang diambil dari ratusan ide yang disampaikan tim yang terdiri atas penulis, blogger, twitter, termasuk wisatawan.
"Sebuah panel ahli perjalanan kemudian menyempurnakan daftar berdasarkan berbagai faktor, di antaranya aktualitas, kenyamanan dalam berwisata serta nilai lain," ujarnya.
Nia Niscaya mengatakan usaha Kementerian Pariwisata dalam mempromosikan berbagai obyek wisata di World Travel Market (WTM) London yang tahun ini memasuki usia ke-35 itu didukung industri pariwisata dari berbagai daerah, di antaranya Bali, Sulawesi, dan Papua Barat.
Hal itu diakui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bandung, Herdy D Sayogha yang mengatakan peranan industri pariwisata dalam mempromosikan berbagai obyek wisata Indonesia tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata.
"Dengan adanya pemerintahan baru Presiden Jokowi, industri pariwisata mendapatkan perhatian yang makin besar, khususnya dalam melakukan promosi di luar negeri seperti WTM London ditunjang dengan Paviliun Indonesia yang saat ini masih dalam standar minimal," ujar Herdy D Sayogha yang juga Director Beach Resort and Spa The Seminyak.
Paviliun Indonesia menempati lahan nomor AS600 diapit booth Malaysia dan Tiongkok atau tepat di depan pintu masuk S9 dan S10 south hall Excel London, lalu dimeriahkan pertunjukan seni budaya berupa tari-tarian dari Papua Barat dan Mark Terracotta dilengkapi dengan Coffee Corner serta layanan spa bagi pengunjung pameran yang diikuti 5.250 peserta dari 184 negara.
Visualisasi fisik dari tema paviliun Indonesia di WTM London 2014 menyelaraskan dengan tema fisik paviliun WTM London 2013 untuk menjaga konsistensi branding melalui tampilan Paviliun Indonesia yang mengangkat living culture pembuatan kapal phinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan dan merupakan budaya nenek moyang yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.