Seperti diakui Erie Santausa, Barista Trainer atau pelatih barista dari PT Sukanda Djaya. Ia melatih Irul secara intensif dalam waktu singkat, hanya sekitar 6 bulan. Padahal, sebelumnya Irul belum terlalu mengenal selak-beluk kopi.
"Sebelum kerja di Umabo, dia pegang mesin espresso, tapi belum segitunya," kata Erie, beberapa waktu yang lalu. Hal ini juga diakui Irul, selama tiga tahun sebelum kerja di Umabo, ia memang sudah biasa memegang mesin espresso, namun hanya sebatas mengoperasikannya saja.
"Sekitar tiga tahun saya pegang mesin espresso. Tapi, belum terlalu mendalami kopi seperti di sini," ungkap Irul.
Ia mengaku juga terkejut bisa menang. Tak sekedar menang, Irul juga mencatat rekor tersendiri. Di kompetisi internasional barista Vergnano, barista mesti membuat 4 espresso, 4 cappucino, 4 espresso macchiato, dan 4 cappucino to go (minuman cappucino yang dibawa pulang, tidak diminum di tempat). Hal ini memang sedikit berbeda dengan kriteria penilaian World Barista Championship.
"Karena memang konsepnya kompetisi yang sesuai dengan kondisi di coffee shop. Jadi ada cappucino to go. Kalau cappucino to go, peserta dibebaskan bisa bikin sampai berapa gelas. Juga kedai-kedai kopi di Italia selalu ada macchiato," tutur Erie.
Tentu, unsur lainnya seperti sensori dan konsistensi dari racikan, kebersihan, komunikasi, sampai efisiensi kerja dan kecepatan, juga tetap menjadi penilaian. Namun, Irul berhasil mencatat rekor membuat 8 cappucino to go beserta minuman lainnya dalam waktu kurang dari 15 menit. Rekor sebelumnya hanya sampai 6 cappucino to go.
Hal ini tentu saja mengejutkan, karena barista yang umumnya dirajai oleh Italia, kini muncul pula jagoan dari Indonesia. Irul ingat pemenang kedua dan ketiga adalah orang Italia. Tahun-tahun sebelumnya pun juara dikuasai oleh Italia.
"Pas pengumuman dan Irul jadi juara pertama, tim Italia sampai melongo seperti tidak percaya," ungkap Erie.
Pihak Umabo sendiri kaget bukan main. Karena di babak penyisihan Jakarta saja, pesaing Irul kebanyakan adalah para barista berpengalaman dari kafe-kafe terkenal di Jakarta. "Kalau pas di Perancis, itu peserta lain kelihatan sudah berumur-umur semua, udah 40-an mungkin ya. Kelihatan sudah berpengalaman," kata Irul.
Ia kerap berlatih berjam-jam selepas jam kerja di kantor Caffe Vergnano Indonesia yang berdekatan dengan Umabo. Bahkan Irul mengaku dalam sehari harus minum hingga 8 cangkir espresso untuk berlatih menemukan konsistensi.
Caffe Vergnano 1882 sendiri merupaan produsen kopi tertua di Italia dan sudah berdiri sejak tahun 1882 oleh keluarga Vergnano. Kopi-kopi blend dari Caffe Vergnano digunakan di banyak kafe dan kedai kopi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Sementara Vergnano Best Barista Competition merupakan ajang mencari barista terbaik dari kafe dan kedai kopi yang menggunakan Caffe Vergnano. Mereka berasal dari berbagai negara. Awalnya adalah babak penyisihan di tingkat negara tersebut, kemudian berlanjut ke tingkat regional, baru ke babak final.
Tahun 2014 ini, penyisihan di Indonesia diselenggarakan di dua kota yaitu Jakarta dan Bali. Pemenang dari Jakarta dan Bali bertarung di tingkat regional Asia yang dilangsungkan di Singapura. Irul keluar sebagai pemenang pertama di tingkat Jakarta maupun regional. Selanjutnya final di Paris berlangsung pada 20 Oktober 2014 yang lalu. Irul bertarung dengan finalis lainnya dari Italia, Polandia, Yunani, Slovenia, dan Belarusia.
Di bulan November, Umabo menyediakan promo berupa gratis kopi untuk pembelian menu Lasagna dan Churros pada jam-jam tertentu. Juga pengunjung bisa mengikuti kelas kopi bersama Irul di hari dan jam tertentu.
Umabo merupakan restoran gourmet fast food yang menyuguhkan menu perpaduan makanan asia yaitu rice bowl dan Amerika yaitu burger. Sebagai minuman, Umabo juga menyediakan menu kopi yang menggunapan produk Caffe Vergnano. Umabo berada di Jalan Wijaya 1 Nomor 22, Jakarta Selatan.
Nah, tidak perlu jauh-jauh mencicipi espresso khas Italia. Cukup datang ke Umabo dan minta dibuatkan secangkir espresso oleh Irul. Cicipi espresso sambil menikmati Churros. Produk Caffe Vegnano begitu khas, misalnya saat dipakai untuk membuat cappucino, ketika diminum terasa manis lembut walau tanpa gula. Apalagi kalau yang meraciknya Irul, sang barista lokal rasa internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.