Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Museum Baru Akan Diresmikan Tahun 2015

Kompas.com - 25/11/2014, 10:47 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com– Beberapa langkah pemerintah diambil untuk meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum. Mulai dari revitalisasi, membuat beberapa acara untuk pendekatan pada masyarakat langsung hingga menambah jumlah museum tiap tahunnya. Mungkin tak banyak yang sadar, tapi tiap tahunnya museum-museum di Indonesia memang selalu bertambah.

“Kalau di luar negeri, museum terbatas justru di Indonesia museum terus bertambah tiap tahunnya. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harusnya senang. Museum ada banyak, mereka harusnya tanggap bahwa sayang kalau tidak dikunjungi,” tutur Kasubdit Pengembangan dan Pemanfaatan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dani Wigatna saat ditemui di penutupan Pameran Gelar Museum Nusantara 2014, Senin (24/11/2014).

Menurut Dani, setidaknya ada lima museum yang dibangun setiap tahunnya. “Museum kita akan selalu bertambah banyak, rata-rata bisa mencapai 5 museum baru tiap tahunnya. Tahun ini saja sudah ada beberapa. Diantaranya, Museum Kepresidenan Republik Indonesia dan museum milik swasta di Malang, Museum Angkut,” ujarnya.

Begitu pun dengan tahun 2015 mendatang. Setidaknya sudah ada beberapa nama museum yang masuk daftar akan diresmikan. “Beberapa yang akan diresmikan nanti, di antaranya Museum Batik Nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) - Jakarta, Museum Noken di Jayapura dan juga beberapa Museum Situs di Semedo (Tegal), Trinil (Ngawi) dan Ogan Komering Olu (Sumatera Selatan). Mencapai 5 juga kan?” tambahnya.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pelajar melihat replika binatang purba Tyrannosaurus rex yang dipajang di Museum Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Kamis (20/6/2013). Wahana binatang purba ini dibuat dalam ukuran aslinya dan dapat bergerak serta mengeluarkan suara sehingga mampu mengajak pengunjung belajar sains secara nyata.

Dalam perbincangan itu, Dani sempat mengisahkan perjalanan museum di Indonesia. “Dulu sebelum krisis moneter di tahun 1998, pamor museum sempat merebak tapi sayang akhirnya turun begitu saja setelah 1998. Bahkan hingga saat ini, diperkirakan dalam setahun angka kunjungan baru mencapai 10 juta saja,” imbuhnya.

Pencapaian angka kunjungan ini sebenarnya sudah meningkat dibandingkan saat masa-masa krisis moneter. Hanya saja menurut Dani, bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan museum ke negara tetangga, angka ini masih tergolong kecil. “Di negara tetangga (Singapura), ada satu museum yang bila dikalkulasikan jumlah kunjungannya mencapai 6 juta dalam setahun. Itu baru satu, belum ditambah angka kunjungan dari museum yang lain. Sedang kita dari 328 museum keseluruhan, baru mencapai angka 10 juta,” ulasnya lagi.

Saat ini, museum dengan kalkulasi pengunjung terbanyak menurut Dani ialah Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di TMII dan Museum Geologi di Bandung tapi tentu saja angka tersebut masih harus terus ditingkatkan. “Ke depannya dengan penambahan museum kami harap dapat pula meningkatkan angka kunjungan khususnya kunjungan dari masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com