Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jabar: Pangandaran Harus Punya Destinasi yang Seksi

Kompas.com - 30/11/2014, 08:30 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebut Pangandaran (Pantai Pangandaran) merupakan salah satu destinasi yang cukup menarik yang ada di Provinsi Jawa Barat. Namun tak cukup sampai disitu. Pangandaran mesti berbenah agar semakin cantik, indah dan lebih menarik lagi, sehingga mengundang pengunjung atau wisatawan, baik lokal, nasional maupun internasional untuk berkunjung ke Pangandaran.

"Apa yang membuat orang harus ke Pangandaran? Daya tarik apa yang mendorong orang harus ke Pangandaran? Raja Ampat jauh sekali, tapi kenapa orang lebih memilih wisata ke Raja Ampat? Kenapa juga orang ke Bali? Enggak ke Pangandaran? Saya kira, Pangandaran harus mempunyai destinasi yang seksi, sehingga orang tergila-gila untuk datang ke Pangandaran," kata Deddy di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/11/2014).

Menurut Deddy, Pangandaran hanya menonjol dengan pantainya saja. Dan, pantai itu pun, kata Deddy, harus didesain lebih menarik lagi. "Pangandaran ini semuanya rata-rata air, jadi enggak ada yang istimewa. Jadi mesti ada satu titik yang harus dibangun, dipercantik supaya Pangandaran ini lebih seksi. Sebetulnya, Pangandaran ini sebuah destinasi wisata yang khas, hanya perlu pembenahan, perlu didesain supaya lebih seksi, indah," kata Deddy.

Selain itu, lanjut Deddy, perlunya ada festival budaya yang harus dibangun. "Harus ada festival budaya yang harus ditonjolkan. Pangandaran harus memiliki agenda wisata dalam sebuah kalender event yang jelas. Harus ditentukan tanggal yang jelas, sehingga para wisatawan dapat dengan mudah mencari tahu, baik seni atau budaya yang akan digelar," katanya.

KOMPAS/TRY HARIJONO Terowongan Wilhelmina sepanjang 1.116 meter di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, merupakan terowongan kereta api terpanjang di Indonesia. Terowongan yang dibangun pada 1911-1914 itu sekarang telantar karena jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang melintasinya ditutup dan relnya dijarah.
Menurut Deddy, festival budaya inilah, salah satu yang mengundang banyak pengunjung ke Pangandaran. "Bali, Pulau Dewata dengan budaya-budayanya yang khas. Nah, kalau Pangandaran apa nih?" tanyanya.

Deddy mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membantu mendanai pembenahan Pangandaran supaya lebih seksi. "Nanti kita tentukan dulu titiknya, mana yang harus dibangun dan didesain, kita berikan dananya," katanya.

Pemprov Jawa Barat telah membentuk sebuah tim untuk mendata dan melakukan perencanaan pembenahan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran. "Kita bentuk tim untuk mencari mana saja titik-titiknya yang akan dipercantik dan dibuat seksi," katanya.

Jika sudah dilakukan pembenahan, lanjut Deddy, saatnya dipromosikan, bahwa Pangandaran mempunyai wajah baru. "Promosi juga penting kan," ujarnya.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Perahu tambat di obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Terkait target, Deddy mengatakan, pembenahan akan dilakukan secepatnya. Selain destinasi wisata yang indah dan seksi, Wagub jabar memaparkan, hal lain yang mendukung berkembangnya sebuah destinasi wisata, seperti Pangandaran, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), perilaku manusia di lokasi itu sendiri dan tak kalah penting infrastrukturnya.

"Bagaimana masyarakat Pangandaran menjaga alamnya, masyarakat menjaga pantai Pangandaran, misalnya, apakah tega kita buang sampai ke pantai? Sebuah destinasi wisata kotor, semrawut dan tidaknya pun tergantung masyarakat di sekitarnya juga. Jadi bagaimana caranya membangun kesadaran masyarakatnya itu sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com