Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlibur di Ubud, Menikmati Seni dan Budaya serta Taman Burung

Kompas.com - 15/12/2014, 08:47 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Wisatawan nusantara dan asing tertarik mengunjungi Taman Burung "Bali Bird Park" di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, yang mengoleksi sedikitnya seribu ekor burung. "Kami mengoleksi burung di 'Bali Bird Park' sedikitnya seribu burung dari berbagai spesies yang ada di Indonesia dan luar negeri," kata Marketing Manager Bali Bird Park, I Made Wiranata di Gianyar, Bali, Minggu (14/12/2014).

Ia mengatakan kunjungan wisatawan ke taman burung yang merupakan satu-satunya di Pulau Dewata ini terus meningkat setiap tahun. Sebab wisatawan yang datang tidak saja menikmati seni budaya, namun juga keindahan alam. "Jadi wisatawan tidak saja menikmati suguhan seni dan budaya, tetapi mereka bisa mengenal satwa dan beraneka burung yang ada di Tanah Air," ucapnya.

Menurut Wiranata, saat sepi pengunjung, rata-rata per hari sebanyak 300 wisatawan, sedangkan pada musim liburan, per hari pengunjung berkisar 1.800 hingga 2.000 wisatawan. "Kebanyakan yang berkunjung ke sini wisatawan asing, sedangkan pada liburan sekolah banyak juga anak-anak sekolah dan wisatawan nusantara," ujarnya.

Bali Bird Park Dibangun di atas lahan seluas dua hektare. Taman ini memiliki berbagai macam koleksi burung, baik burung lokal maupun mancanegara. Taman burung ini merupakan salah satu obyek wisata terfavorit bagi wisatawan yang berlibur ke Bali bersama keluarga dan anak-anak. Kawasan ini terkenal dengan burung yang sangat langka keberadaannya yaitu Jalak Bali.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Pedagang menata kerajinan yang dijual di Pasar Ubud, Bali, beberapa waktu lalu. Ubud, sebagai salah satu kawasan yang dikunjungi banyak wisatawan asing, menjadi tempat yang potensial untuk memasarkan aneka produk kerajinan. Selain dari Bali, kerajinan yang dipasarkan di tempat ini juga dipasok dari sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Bali Bird Park dibuka pada Oktober 1995. Kurang lebih 1.000 satwa jenis unggas dari 250 spesies dipelihara di taman tersebut. Seperti burung cendrawasih, kaswari, merpati, pelikan, bangau, kakatua dan sejenis satwa unggas lainnya.

Selain melihat berbagai macam burung, pengunjung juga dapat berfoto-foto bersama unggas tersebut. Melihat perkembangbiakan burung mulai dari bertelur hingga menetas, dan memberi makan burung burung yang indah mempesona.

Wisata ini lebih bersifat ke dunia pendidikan bagi anak-anak. Mereka akan mengenal bagaimana menyayangi binatang, menjaga kelestarian alam, dan menjaga burung burung yang langka agar tidak punah habitatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com