"Budget cruise ini dalam hal peningkatan pelayanan seperti di dalam cruise. Saat ini hanya ada dua departemen di kapal (Pelni), deck (geladak) dan engine (mesin). Kalau memang untuk kembangkan budget cruise, mesti tambah yaitu hotel department," jelas Buddi saat ditemui Kompas Travel, di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Ia menjelaskan nantinya PT Pelni akan kedatangan kapal ke-25 yang akan diproyeksikan untuk pengembangan budget cruise. Misalnya interior yang memungkinkan untuk pelayanan hotel.
"Mungkin tidak perlu sampai ada teater atau kasino. Yang penting layak untuk tidur, baca buku, browsing internet. Fasilitas-fasilitas itu. Tapi mereka kan nggak cuma tidur. Seperti budget hotel juga fasilitasnya," kata Buddi.
Tetapi, lanjut Budi, tidak menutup kemungkinan kapal-kapal lama pun bisa dikembangkan untuk budget cruise. Apalagi selama ini tingkat keterisian kabin penumpang mengalami ketimpangan, yaitu penuh hanya di kelas ekonomi.
"Jadi masih ada kelas 1 sampai 3. Ini jarang dipakai. Paling penuh saat Natal atau Lebaran saja," ungkap Buddi.
Buddi menjelaskan contoh rute yang akan digarap dalam cruise Pelni ini misalnya perjalanan selama dua minggu, dari Surabaya ke Ujung Pandang, Flores, dan Banda (Maluku). Saat ini, Pelni sudah menawarkan tur ke Raja Ampat, Papua selama 3 hari 2 malam pada Desember 2014.
"Ini perjalanan subsidi. Jadi Pelni rugi, tetapi demi promosi Indonesia untuk orang kita sendiri. Ini sebagai usaha trial and error. Untuk Raja Ampat sudah fully booked," tambah Buddi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.