Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Dimsum di Tempat Ini Bisa Kapan Saja...

Kompas.com - 30/12/2014, 09:15 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pecinta kuliner khas Tiongkok wajib datang ke restoran yang satu ini. Terletak di kawasan Menteng, 48 Dimsum Palace tak hanya menyediakan dimsum sebagai signature dish-nya tapi juga beraneka kuliner khas Tiongkok lainnya. Sebagai sebuah restoran, 48 Dimsum Place cukup besar, warna yang didominasi merah dan ornamen kayu mencirikan sebagai restoran khas Tiongkok. Ditambah lagi dengan langit-langit tinggi yang diisi dengan ornamen berbentuk keranjang dimsum yang besar-besar.

“Kapasitasnya 150, kami juga menyediakan 3 ruang VIP,” ungkap Direktur Utama 48 Dim Sum Place, Daniel Marathon.

48 Dimsum Place mungkin bukan satu-satunya restoran yang menyajikan menu-menu Tiongkok tapi menurut Daniel, siapa pun yang mengaku sebagai pecinta menu Tiongkok terutama dimsum, harus mampir ke sini.

“Saat ini restoran yang menyajikan menu-menu Tiongkok memang sedang menjamur tapi harus mencoba yang kami sajikan,” ungkap Direktur Utama 48 Dim Sum Place, Daniel Marathon.

Tak dapat dipungkiri, kuliner khas Tiongkok memang ramah di lidah orang Indonesia. Sayangnya, karena terlalu banyak restoran hingga kaki lima penjaja dimsum, camilan yang satu ini sering kali disajikan seadanya. Cita rasanya pun sudah jauh dari standar. Dimsum yang harusnya disajikan dengan kulit tipis, dengan isian berupa seafood atau ayam yang segar sudah sulit ditemui.

“Belakangan, hanya sedikit restoran yang dapat menyajikan dimsum dengan rasa yang enak. Kebanyakan kulitnya dibuat tebal, isinya hanya sedikit dan kurang segar,” tambah Daniel.

Mengingat hal tersebut, Daniel menantang para pecinta Dimsum untuk datang ke 48 Dimsum Place. “Di sini ada banyak jenis dimsum, bahkan mungkin banyak yang tak bisa ditemui di tempat lain,” tuturnya.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Bak Pao Char Siew, bakpao dengan kulit kering dan sedikit garing berisi ayam Char Siew di 48 Dimsum Place

Sambil bertutur, Daniel mengajak saya untuk mencoba menu pembuka yaitu Bakpao Char Siew. Tak seperti bakpao pada umumnya, kulit bakpao yang tebal sedikit garing dibagian luar. Panggangan kulitnya memang sengaja dibiarkan hingga sedikit kering. Rasanya sedikit renyah tetapi tetap lembut cocok berpadu ayam char siu sebagai isinya. “Bakpao ini enak dinikmati panas-panas. Ya sebenarnya segala macam dimsum juga harus dinikmati panas-panas,” imbuhnya.

Di 48 Dimsum Place, beragam menu dimsum diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, Steamed Dim Sum, Deep Fried Dimsum, dan Steamed Rice Roll. Sebelum mausk ke menu berikutnya, Daniel mencoba menerangkan sejarah Dimsum.

“Dimsum memang berasal dari Tiongkok, tapi memang dikenalkan oleh orang Hongkong yang didominasi oleh orang-orang Kantonis. Dahulu, dimsum adalah menu wajib untuk sarapan dan identik dengan pork. Hanya saja seiring berkembangnya zaman, dan mulai banyak yang menyukai dimsum maka penyajiannya pun berubah. Di sini dimsum dapat dinikmati kapan pun, tak hanya untuk sarapan. Kami juga tidak menggunakan pork agar siapa pun dapat menikmatinya. Kalau diibaratkan, kami menyajikan dimsum otentik 90 persen dengan kualitas yang baik. Kenapa 90 persen? Karena 10 persennya itu untuk dimsum non halal,” tambah Daniel lagi sambil tertawa.

Menu selanjutnya diperkenalkan oleh Daniel. Cakwe Seafood, Lumpia Udang Kulit Thau, Lumpia Isi, dan Tim Kaki Ayam. “Menu-menu ini yang menjadi favorit pengunjung. Lumpia isi ini unik, kami isi dengan salad buah. Rasanya manis dan segar, sedikit asam dari mayonnaise. Kalau tim kaki ayam ini yang biasa kita sebut dengan Dimsum Ceker,” ungkapnya.

Saat mencicipi, saya dapat mengerti maksud Daniel tentang dimsum yang harus disajikan dengan isi yang segar. Beberapa dimsum yang disajikan tadi berisi seafood, saat mencicipi saya bisa merasakan udang-udang segar dan besar memenuhi isinya. Manis udang segar dan lembutnya membuat mulut tak ingin berhenti mengunyah. Harga yang ditawarkan pun relatif standar, aneka dimsum dihargai mulai dari Rp 20.000.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Baby Duck, salah satu menu di 48 Dimsum Place. Disajikan dengan saus plum

Rupanya, perjalanan memanjakan perut belum selesai, Daniel mengajak saya mencoba menu yang lebih berat lagi. “Silahkan dicoba Baby Duck dengan saus plum, Angsio Tahu Jamur Saus Tiram, Kerapu Tim Saus Hongkong, dan Nasi Goreng Yin dan Yang,” ujarnya menawarkan menu berikutnya.

Menu Baby Duck mungkin juga menjadi slaah satu menu unik di sini, daging bebek mudanya lembut serasi dengan saus plum. Sedangkan Nasi Goreng Yin dan Yang tidak kalah unik. Nasi goreng kering disajikan dalam hot pot, dalam nasi gorengnya berisi jagung, jamur, wortel dan bawang. Sebagai simbol keseimbangan, nasi yang dipakai pun terdiri dari dua macam beras merah dan putih. Karena digoreng terlalu kering, rasanya sedikit keras dan agak garing. Bagi pecinta mi, di sini juga tersedia beraneka menu mi. Untuk beragam menu utama ini dihargai mulai dari Rp 38.000 hingga Rp 288.000.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Midnight Ice Dessert menjadi hidangan penutup favorit di 48 Dimsum Place

Untuk minumannya, Anda boleh mencicipi chinese tea yang disajikan hangat. Terakhir untuk menu penutup, Daniel merekomendasikan Midnight Ice Dessert, yaitu semangkuk besar minuman yang terdiri dari grass jelly, sweet boba, qq ball, green tea ice cream dan sirup aneka rasa. Segar minuman ini dapat dinikmati dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 29.000 hingga Rp 34.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com