Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cirebon Diharapkan Datangkan Wisatawan Lebih Banyak Lagi

Kompas.com - 05/01/2015, 11:42 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Sebagai kota yang dikenal kaya akan destinasi wisata berbasis sejarah dan religi, Cirebon berpotensi menjadi kota wisata yang dapat dengan mudah mendatangkan wisatawan. Sayangnya, wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut masih dianggap terlalu sedikit.

"Salah satu kelebihan dari Cirebon ialah terawatnya warisan-warisan budaya," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ditemui seusai menghadiri acara Gerebeg Muludan di Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu (3/1/15) malam.

Kelebihan tersebut seharusnya dapat menjadi nilai tambah bagi Kota Udang ini untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan. "Saat ini, wisatawan yang berkunjung ke Cirebon berjumlah 500.000 untuk wisatawan nusantara dan 20.000 untuk wisatawan mancanegara.  Padahal melihat potensi wisata yang ada, seharusnya Cirebon mampu mendatangkan lebih banyak lagi," katanya.

Menurut Arief, pada dasarnya sebagai sebuah kota wisata, Cirebon memiliki cukup alasan untuk didatangi wisatawan.  Bahkan, Cirebon dapat menjadikan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mensejahterakan masyarakat karena pada dasarnya sektor ini merupakan sektor potensial untuk meningkatkan ekonomi di suatu wilayah.

"Pengaruh orang untuk datang berwisata ke suatu wilayah terdiri dari dua hal yaitu kreasi dan rekreasi. Untuk kreasi, Cirebon memiliki tiga pengaruh teratas secara lengkap yaitu kuliner, fashion dan hasil kerajinan," ujarnya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Kereta Singabarong di Keraton Kasepuhan, Cirebon

Kemudian, Arief menjelaskan lebih lanjut bahwa alasan-alasan ini diharapkan dapat dieksplorasi lebih jauh agar dapat dijadikan magnet penarik wisatawan. Jalan lainnya yaitu dengan meningkatkan promosi pariwisata maka mendatangkan wisatawan bukanlah hal yang sulit lagi. Apalagi ke depannya akan ada gelaran budaya yang rutin diselenggarakan di sana, seperti Gebyar Budaya

"Apa saja ada di Cirebon. Di kuliner, Cirebon punya empal gentong, tahu gejrot dan nasi jamblang. Di bidang fashion, Cirebon punya batik khas. Belum lagi hasil kerajinan ekonomi kreatifnya. Saran saya target kunjungan wisatawan tahun depan dapat ditingkatkan menjadi satu juta untuk wisatawan nusantara dan 100 ribu untuk wisatawan mancanegara," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com