Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menyeduh Teh Bagi Sang Penikmat

Kompas.com - 17/01/2015, 15:12 WIB
Rachmat Ogie Kurniawan

Penulis

KOMPAS.COM/Rachmat Ogie KurniawanRacikan teh tergantung dari cara penyeduhannya.

KOMPAS.com - Ada beragam teh di dunia. Namun, setiap teh memiliki cara menyeduh yang berbeda-beda. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat menyeduh teh yaitu teh itu sendiri, air, dan peralatan seduh.

Takaran dan cara penyimpanan teh akan menentukan baik tidaknya teh tersebut. Kualitas dan suhu air juga sangat berpengaruh pada rasa yang akan dihasilkan. Lain lagi dengan peralatan seduh, bahan peralatan dan lama penyeduhan akan menentukan aroma kenikmatan teh. Maka hal-hal ini sangat penting karena sangat berpengaruh pada rasa, aroma dan khasiat yang dihasilkan teh.

Menyeduh teh bukan hanya dengan menyeduhnya dengan air panas saja. Proses ini juga harus diperhatikan, karena akan berpengaruh teh itu sendiri. Untuk mendapatkan cita rasa nikmat dan aroma menggugah diperlukan cara menyeduh teh yang baik. Tentu saja khasiat bisa Anda dapatkan bilamana penyeduhan dilakukan dengan tepat.

KOMPAS.COM/Rachmat Ogie KurniawanBeberapa jenis teh asli Indonesia dengan khasiat yang berbeda. Penyeduhan juga dilakukan dengan cara yang berbeda tergantung dari suhu air, kualitas air, peralatan, dan teh itu sendiri.

Berikut tips menyeduh teh yang baik oleh Ratna Somantri, spesialis teh dan pemilik Gaia Tea and Cakes Café serta penulis buku "The Story in A Cup of Tea"berdasarkan jenis teh dan khasiatnya:

1. Teh Hijau

Teh hijau adalah teh yang terbuat dari pucuk daun muda seperti long jing, bi luo chun, secha dan the kuning. Diperlukan satu teko untuk satu jenis teh, selain itu suhu yang digunakan adalah 70-75 derajat celcius. Lama penyeduhan 2-3 menit. Khasiatnya bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan lemak serta kolesterol.

2. Teh Putih

Jenis teh ini adalah teh yang terbuat dari pucuk daun teh seperti silver needle dan white peony. Dengan suhu penyeduhan yang sama dengan teh hijau yaitu 70-75 derajat celcius, dan lama penyeduhan sekitar 5–10 menit. Khasiat teh ini mencegah penuaan dini, karena mengandung antioksidan tinggi yang melindungi zat elastisitas wajah yaitu elastin dan kolagen.

3. Teh Hijau Melati

Teh hijau melati seperti Genmaicha dan Shou Mei. Suhu yang digunakan adalah 80-85 derajat celcius, sedikit lebih panas dari teh hijau dan putih. Namun lama penyeduhan hampir sama dengan teh hijau dan putih, sekitar 2-3 menit. Khasiat utama dari teh ini adalah menurunkan lemak badan.

4. Teh Oolong

Teh Oolong sudah banyak kita temui di pasar Indonesia. Namun untuk penyeduhannya bisa dilakukan dengan dua cara, pertama penyeduhan antara suhu air 85-90 derajat celcius selama 3-5 menit. Kedua adalah dengan teknik cold brew sebuah terobosan dari Gaia kafe ini patut dicoba. Cukup menyeduhnya seperti jenis teh Oolong biasa, namun setelah itu didinginkan di dalam lemari pendingin selama empat jam. Setelah itu Anda bisa menikmati teh Oolong dengan sensasi berbeda. Jenis teh ini berkhasiat mencegah gigi berlubang.

5. Teh Hitam

Penyeduhan teh hitam memang dilakukan dengan air panas, suhu antara 90-95 derajat celcius. Dilakukan selama 3-5 menit, hampir sama dengan teh Oolong. Khasiat utama teh ini adalah menguatkan tulang kita, lainnya menurunkan tekanan darah tinggi kolesterol.

"Proses penyeduhan ini merupakan proses melatih kesabaran sekaligus ritual yang sangat menyenangkan,” tulis Ratna dalam bukunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com