Seluk-beluk Taman Kota Kebayoran Baru

Selain itu, taman kota juga bisa difungsikan sebagai ruang terbuka untuk masyarakat. Biasanya, masyarakat memanfaatkannya sebagai tempat untuk melakukan kegiatan rekreasi, bermain, olahraga, dan lainnya sambil menghirup udara segar.

Ada beberapa taman kota di kawasan Kebayoran Baru. Sebut saja Taman Barito, Taman Langsat, Taman Puring, Taman Ayodya, Taman Pakubuwono, dan Taman Martha Tiahahu yang terletak di dekat terminal Blok M. Lalu, ada pula taman yang terletak di dekat Masjid Agung Al-Azhar.

Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, merupakan kawasan Jakarta yang memiliki taman kota paling banyak dibandingkan dengan kawasan Jakarta lainnya. Pada tahun 1948, seorang arsitek asal Indonesia, Moh. Soesilo merancang sebuah kota taman pertama di Indonesia di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Kawasan ini merupakan adaptasi kota taman bergaya Eropa (khususnya Belanda) dalam iklim tropis. Oleh sebab itu, Kebayoran Baru sering juga disebut sebagai kota taman tropis.

Mengapa Kebayoran Baru?

Kawasan ini punya lebih dari 30 persen lahan dan ruang terbuka hijau dari total luas kota Jakarta atau sekitar 720 hektar. Mulai dari kawasan Blok A sampai dengan Blok S, taman kota memberikan pemandangan hijau segar.

Berapa banyak sebenarnya taman yang ada di kawasan Kebayoran Baru ini? Karena kawasan taman kota Kebayoran Baru ini sudah berusia lebih dari 50 tahun. Nah, berdasarkan data dari Dinas Pertamanan DKI Jakarta, jumlah taman di kawasan Kebayoran Baru ini mencapai 108 taman. Itu hanya untuk 1 kecamatan saja, belum ditambah kecamatan-kecamatan lainnya. Kalau ditotal, jumlah taman kota yang ada di kawasan Jakarta Selatan mencapai 299 taman.

Saat ini sedang diusahakan kawasan Kebayoran Baru untuk dikategorikan sebagai kawasan cagar budaya yang harus dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan. Oleh sebab itu, kawasan ini mampu berfungsi sebagai laboratorium hidup dan tempat penelitian dan pengelolaan kota taman. (Ervina/Kidnesia.com)