"Nusa Tenggara Barat, utamanya Lombok memang sedang membidik pangsa pasar wisatawan yang memang mencari wisata syariah. Selama ini Lombok dikenal menjadi pulau seribu masjid. Tapi tak banyak yang melihatnya menjadi identitas. Orang sudah terlanjur melihat Lombok begitu mirip Bali yang banyak pantai. Kita tidak mau selamanya seperti itu. Kalau sama, orang pasti akan lari lagi ke Bali yang telah lebih dulu dikenal. Untuk itu, kita pelan-pelan kembangkan wisata syariah yang sedang tren ini," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Pemprov Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Aryadi di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Menurut Gita, saat ini Lombok memiliki banyak masjid. Arahan pariwisata pun selain menonjolkan pantai, juga menjual pariwisata berbasis syariah seperti perjalanan dari pondok pesantren satu dan lainnya, ziarah makam dan fasilitas berkonsep syariah lainnya. "Kuliner halal juga kita persiapkan, fasilitas musafir seperti tempat beribadah, standar hotel yang diwajibkan memiliki sertifikasi halal serta kebutuhan beribadah dan banyak lagi," ujar Gita.
"Atraksi dan hiburannya lebih sopan. Makanya pergelaraan acara berbasis syariah akan menjadi agenda kami yang sedang membangun diri dan identitas sebagai serambi Madinah. Kami harapkan wisatawan khususnya dari mancanegara dapat tertarik dan senang mengunjunginya," tutup Gita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.