“Hanya ada satu Gunung Everest, hanya ada satu Air Terjun Niagara dan saya sangat beruntung karena prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dari banyak pihak dan saya dapat memanjat sesuatu yang bagi saya benar-benar menakjubkan, sangat indah dan sangat menyenangkan” kata sang pemanjat, Gadd seperti yang dikutip dari ABC.
Sebelumnya, sudah banyak orang berusaha mendaki lereng air terjun dan gagal. Namun, Will Gadd (47) berhasil mencapai puncak. Ia memanjat di sisi lereng yang sangat dekat dengan air terjun, hingga percikan air terjun pun membasahi tubuhnya.
Pada 29 Maret 1848, Air Terjun Niagara pernah mengering sekitar 30 jam akibat bongkahan es menutup aliran air. Namun kejadian itu tidak pernah terjadi lagi sampai awal tahun 2014 ketika musim dingin yang ekstrim melanda Amerika Utara. Sementara beberapa orang berpendapat bahwa Air Terjun Niagara pernah membeku pada tahun 1900 walaupun keaslian foto yang dibagikan masih diragukan.
Sejarah mencatat dalam tiga kasus langka tersebut, air terjun tidak pernah membeku dan membuat usaha pemanjatan ini tergolong sangat berbahaya. Aliran air dengan debit yang kecil membentuk satu lapisan salju, lumpur, dan es.
Pada musim dingin, pengunjung dilarang untuk berjalan di jembatan yang terbentuk dari es sejak tahun 1912. Pendakian di lereng air terjun pun terlarang. Serta tur kapal di sisi New York dari air terjun tersebut biasanya ditutup sejak bulan Oktober karena kondisi kawasan tertutup es dan baru buka biasanya pada sekitar bulan April atau Mei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.