Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: Sabang, Sebongkah Tanah Turun dari Surga

Kompas.com - 14/02/2015, 09:21 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

SABANG, KOMPAS.com — Nama Sabang di Pulau Weh, Aceh, perlahan-perlahan mulai mencuri perhatian dan pelan-pelan dikenal di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Pantai Iboih dan Gapang, yang kini makin dibanjiri wisatawan untuk snorkeling dan diving, semakin menggairahkan pariwisata Sabang yang berada di wilayah paling barat Indonesia.

Wisata bahari menjadi andalan Sabang dalam menggaet wisatawan. Selain wisata bahari, jangan lupa, posisi Sabang di ujung barat Aceh menjadikan wilayah ini memiliki Tugu Nol Kilometer. Tugu ini selalu diramaikan pengunjung. Rasanya Anda belum sah dikatakan ke Sabang jika belum menyambangi Tugu Nol Kilometer.

Pariwisata Sabang pada masa mendatang diperkirakan semakin bersinar setelah maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu (Medan) menuju Bandara Mainun Saleh (Sabang) dengan harga tiket dalam tahap promosi sebesar Rp 500.000. Penerbangan yang baru dilayani tiga kali seminggu, yakni Rabu, Jumat, dan Minggu, ini diharapkan mampu membawa wisatawan domestik dan mancanegara lebih mudah lagi melancong ke Sabang.

Jumat (7/2/2015) lalu, Kompas.com menemui Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam di kantornya bersama media lain yang mengikuti penerbangan perdana Garuda Indonesia Medan-Sabang. Berikut petikan wawancaranya.

KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO Pantai Gapang, Sabang, Aceh, Selasa (20/9/2011). KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Apa keunggulan pariwisata Sabang dibandingkan daerah lain?

Sabang merupakan daerah paling aman di Provinsi Aceh. Panorama alam Sabang, baik itu udaranya, alamnya, maupun baharinya sangat indah, ditambah jenis ikan yang beraneka ragam. Jenis ikan di Sabang sudah dihitung oleh ahli dari Inggris, ada sebanyak 538 ikan hias. Terumbu karang di Sabang juga bagus. Hal ini bisa dinikmati wisatawan dalam dan luar negeri.

Apa lagi kelebihan Sabang?

Sabang daerah perbatasan dan satu-satunya yang memiliki Tugu Nol Kilometer. Saat ini tugu tersebut sedang dipugar. Kalau dulu, tugu ini hanya biasa-biasa saja. Tahun ini Tugu Nol Kilometer akan berdiri megah. Akhir tahun (pemugaran) diperkirakan selesai.

Siap-siap saja kalau datang ke Sabang, wisatawan akan melihat megahnya Tugu Nol Kilometer. Ini akan menjadi ikon Sabang, tempat wisatawan bisa datang dan berfoto. Nantinya, jika tugu ini selesai, wisatawan bisa foto dan keluar sertifikat bahwa mereka sudah pernah ke Tugu Nol Kilometer.

Tahun 2012, jumlah wisatawan ke Sabang tercatat 80.000 orang. Tahun 2013, jumlahnya meningkat menjadi 450.000 orang, dan 2014 naik menjadi 1 juta wisatawan.

Apa manfaat penerbangan Garuda bagi pariwisata Sabang?

Adanya penerbangan Garuda Medan-Sabang akan meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah ini. Sebelumnya, jika wisatawan hendak ke Sabang, mereka harus lewat Banda Aceh dan menggunakan kapal laut. Ada wisatawan yang takut laut. Dengan adanya penerbangan Garuda, kami yakin peningkatan wisatawan akan meningkat ke Sabang.

Obyek wisata yang menjadi andalan Sabang?

Yang jelas panorama alamnya. Sabang itu ibarat "sebongkah tanah turun dari surga". Saya pernah ke luar negeri. Tidak pernah saya lihat satu kali pandang kita bisa lihat danau, gunung, laut, dan pulau-pulau kecil. Tidak ada hal seperti ini bisa kita saksikan di negara lain, kecuali di Sabang.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Tugu Nol Kilometer di Sabang, Provinsi Aceh.
Di Sabang ada gunung api di darat dan juga laut. Kalau di daerah lain butuh berhari-hari mencapai gunung berapi. Di Sabang, wisatawan hanya turun mobil, lantas berjalan sepanjang 80-100 meter, mereka sudah bisa mencapai gunung berapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com