Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Keliling Banyuwangi? Harus Bawa John Banana Crispy

Kompas.com - 04/03/2015, 09:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - "Kalau mau keliling Banyuwangi, harus bawa John Banana Crispy," kata Riza Permadi, lelaki lajang yang menciptakan camilan sehat yang terbuat dari pisang saat bertemu Kompas Travel, Selasa (3/3/2015). Ia menyebut pisang goreng yang ia ciptakan dengan sebutan "bukan gedang goreng biasa". Dalam bahasa Using, "gedang" berarti pisang. Camilan tersebut ia ciptakan ketika bekerja di sebuah rumah makan di Bali.

"Saat lulus SMA saya ingin sekali kuliah tapi tidak ada biaya sehingga kerja di Bali. Di sana saya belajar buat pisang keju. Hingga akhirnya kembali ke Banyuwangi dan belajar membuat banana crispy. Berkali-kali mencampur tepung panir dan mencoba beberapa jenis pisang agar rasanya pas," jelasnya.

Awalnya, Riza menjual pisang gorengnya dari satu rumah ke rumah lainnya termasuk juga ke sekolah-sekolah. "Satu bulan pertama jangan bicara untung tapi malah rugi. Saat jualan, saya juga pernah diusir dari beberapa kantor. Tapi saya terus mencobanya. Memperbaiki rasa dan tampilannya," ungkap lelaki lajang tersebut.

Dengan modal Rp 100.000 dia kemudian membuka John Banana Crispy di depan rumahnya di Jalan Raung 79, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk menarik pelanggan dia mempromosikan pisang goreng buatannya melalui akun instagram. "Kebetulan saya suka fotografi dan traveling. Akhirnya saya promokan lewat media sosial terutama instagram dengan akun John Banana Crispy," jelasnya.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Banana Crispy khas Banyuwangi, Jawa Timur.
Apalalagi semakin banyak rekannya yang memesan pisang gorengnya untuk bekal saat jalan-jalan hingga akhirnya pisang gorengnya terkenal sebagai pisang goreng untuk bekal jalan-jalan. "Mereka beralasan pisang adalah camilan yang mengenyangkan. Untuk pisang goreng yang belum digoreng tahan hingga 12 jam. Kalau dalam freezer bisa lima hari," ungkapnya.

Untuk topping pisang gorengnya ia menyediakan berbagai macam varian mulai susu, cokelat, mesis, almond, kacang mede hingga abon dan mayones. Ia juga sengaja memilih jenis pisang kepok merah karena teksturnya renyah, tidak lembek serta tidak mudah hancur saat digoreng.

"Untuk harga pisang goreng yang siap goreng 10 buah hanya 7 ribu sedangkan yang langsung dinikmati antara 5 ribu sampai 8 ribu rupiah. Rasanya bisa dibandingkan sama pisang goreng jenis lain," jelas lelaki kelahiran Banyuwangi 26 September 1994 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com