Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Rumah Menggenjot Wisata Bahari Indonesia

Kompas.com - 13/03/2015, 13:23 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai negara kepulauan, potensi wisata bahari Indonesia sudah pasti menjanjikan. Namun, kontribusi wisata bahari terhadap total devisa pariwisata Indonesia hanya sebesar 10 persen yaitu 1 miliar dollar AS. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah menetapkan beberapa target untuk pengembangan wisata bahari.

"Kita akan bangun 1.000 marina untuk menerima 5.000 kapal layar," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya saat acara "Seminar Peningkatan Konektivitas Pulau-pulau di Indonesia untuk Pengembangan Wisata Bahari" yang diadakan Forum Wartawan Pariwisata, di Jakarta, Selasa (10/3/2015). (Baca: Membidik Turis Kapal Pesiar dari Eropa dan AS)

Arief menjelaskan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di sektor wisata bahari adalah 4 juta wisman pada tahun 2019. Tahun 2014, wisata bahari hanya mendatangkan 1 juta wisman.

Target lainnya adalah peningkatan devisa dari wisata bahari menjadi 4 miliar dollar AS di tahun 2019. Selain itu juga pemetaan 25 kawasan strategis pariwisata nasional bahari, yang pada tahun 2014 hanya 8 KSPN bahari. (Baca: Bali Serius Bidik Wisatawan Kapal Pesiar)

Untuk kapal pesiar, target di tahun 2019 bisa mendapatkan 800 call dari 10 pelabuhan kapal pesiar (cruise port). Tahun 2014 hanya 400 call. Destinasi selam pada tahun 2014 ada 25 destinasi, dapat meningkat menjadi 45 destinasi selam di tahun 2019.

"Tahun ini kita targetkan 1.500 yacht (kapal layar) dari sebelumnya tahun 2014 hanya 750 kapal," kata Arief.

Hal ini bisa saja terjadi sebab regulasi kapal layar yang telah dipermudah. "Semula kalau mau masuk perlu waktu lama ngurusnya. Sekarang hanya seminggu," tutur Arief.

Hanya saja jika dibandingkan Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, dan Selandia Baru, Indonesia hanya unggul di sisi regulasi, akses, dan telekomunikasi. Arief mengakui Indonesia masih belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai, perbengkelan yang belum tersedia, dan pelayanan yang dipandang belum profesional.  

Tahun ini, lanjut Arief, Indonesia menggelar 10 event yacht dan menerima 450 kapal pesiar di 10 pelabuhan kapal pesiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com